10. Deep Talk

6 1 0
                                    

Mereka sudah tiba di sebuah rumah yang tak jauh dari rumah Thania, rumah yang sudah pasti ada kebahagiaan di dalamnya. Thania hanya diam, rasanya dia tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini. Dia menatap laki-laki disampingnya dengan tatapan tak percaya, masih sangat sulit untuk dicerna otak Thania, rasanya begitu cepat.

Dimas mengayunkan lengan Thania untuk membuyarkan lamunannya.

Thania tersenyum, “Kak, aku gugup”, kata Thania sambil memilin Dress nya karena terlalu gugup.

Dimas menarik tangan kiri Thania yang berkeringat itu, lalu menggenggamnya dengan erat.

“Jangan gugup Than, aku yakin ayah suka sama kamu”, ucap Dimas meyakinkan Thania.

Dimas melihat rambut Thania berantakan, memakaikan kembali jepitan rambut Thania yang terlihat miring.

Thania tersentak kaget. Dia melangkah kecil menghindari Dimas.

Dimas terkejut dengan respon Thania. Dia menatap Thania bingung, “Kenapa Than?”

Thania menggeleng, bibirnya terasa kelu untuk berbicara.

Dimas mendekati Thania, menatap dengan teduh.

“Masih gugup?” tanya Dimas.

Thania mengangguk, jantungnya kini terus berdetak kencang sambil berkeringat dingin.

“Jujur, ini kali pertama ku kak gugup gini,” ucap Thania.

“Aku takut om gak suka aku nanti”

Dimas menggeleng, “Enggak mungkin,pacar aku kan manis,” ucap Dimas sambil tersenyum.

“Emang iya ya kak?” tanya Thania dengan raut wajah tak percaya.

“Iya beneran” jawab Dimas mengangguk-angguk.

Dimas menggenggam tangan Thania, “Ayok”

“Tunggu dulu kak”

“Sekarang jam berapa?” tanya Thania.

Dahi Dimas mengerut mendengar pertanyaan Thania.

“Jam 8”

“Kenapa sih?” tanya Dimas bingung.

Thania bernapas lega, “Masih lama ternyata”

“Aku harus udah ada di rumah sebelum jam 10 kak” kata Thania dengan raut wajah serius.

“Udah kayak Cinderella aja yang mau berubah jadi kodok” ucap Dimas meledek dengan sengaja.

“Ihh kak, serius” ucap Thania sebal.

“Tapi kak-”

“Aku kan udah kaya Cinderella beneran” ucap Thania sambil tersenyum.

Thania memutar-mutarkan dirinya didepan Dimas, membuat Dimas tersenyum melihatnya.

“Liat aku kak”

“Liat aku kak”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FRIENDLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang