7.Apa?!

133 9 5
                                    

Votement nya qaqa😁

~••~••~••~••~••~••~••~••~••~••~••~••~

Alta menatap lekat ke arah Alga. Sedangkan si empu yang di tatap tengah fokus membuat sebuah puisi yang menjadi tugasnya nanti. Tak menyadari bahwa dirinya di tatap lekat oleh seseorang,tangan nya terus menuliskan kata-kata yang muncul di otaknya.

Mengulas senyum tipis. Alta beranjak dari duduknya dan membeli jus mangga. Ia kemudian menghampiri meja Alga,menaruh jus itu dekat Alga yang masih fokus dan mengabaikan dirinya. Alta kembali tersenyum dan pergi dari sana.

Hingga setelah beberapa menit Alta pergi. Alga yang sudah selesai menulis pun menatap bingung ke arah jus mangga yang ada di dekatnya. Di jus itu juga terdapat sebuah note.

'Semangat belajar nya,tapi jangan terlalu keras. Soalnya nanti malah sakit:) pokoknya semangat ya!'

Ia mengedarkan pandangan nya untuk mencari si pemilik tulisan note ini. Tak menemukan kehadiran nya tapi matanya tak sengaja melihat ke arah punggung pemuda yang sedang pergi dari sana. Ia tersenyum. Menyadari bahwa note dan jus itu ialah pemberian dari Alta.

Meraih sedotan yang sejak tadi ada di dekat jusnya,ia mulai meminum jus itu sembari merapihkan barang-barang nya.

"Sepertinya aku harus membalasnya..." Gumamnya sembari tersenyum senang.

Jeidan yang kebetulan dari sana pun langsung ikutin Alga yang mau ke kelas. Melihat senyuman Alga yang sangat senang,membuat Jeidan sedikit penasaran.

"Kenapa senyam-senyum seneng gitu?"

Alga noleh.

"Gw lagi seneng hehe..."

Melirik jus mangga dan note yang tengah di pegang oleh Alga. Jeidan ikut tersenyum.

"Seneng banget nih?"

"Humm.."

"Dari Alta kan?"

"Um.. Jangan kasih tau Ipan,nopal sama yang lainnya"

Jeidan ngangguk.

Kedekatan Alta dan Alga itu hanya terikat dari sebuah makanan ataupun minuman dengan note kecil.

Tak ada percakapan. Hanya sebuah semangat tanpa suara dari note kecil itu.

∆∆∆

Ryan natep males Loren sama Gisel yang lagi makan siang. Tangan nya mengetuk-getuk meja kantin itu. Menunggu kehadiran Gabriel yang sedari tadi belum kembali dari ruang dosen. Ia berdecak pelan sembari melihat jam tangan nya.

Tak lama kemudian. Gabriel datang sambil bawa beberapa lembar kertas di pelukan nya. Menyadari tatapan Ryan yang natep dia tajem.

"Ekhm.. Sorry telat,tadi gw ngeprint ini dulu buat tugas gw nanti" Ujarnya.

Ryan berdecak. Ia kemudian bangkit dari duduknya sebelum Gabriel duduk.

"Mau kemana?" Tanya Loren namun di acuhkan oleh Ryan.

Ryan menarik tangan Gabriel dan membantu membawakan nya tugasnya.

"Gw pulang malem,kalau bunda nanya gw kemana,jawab aja ke apartnya Gabriel" Ujarnya pada Gisel tanpa noleh.

Gisel mengangguk. Sedangkan Loren menatap bingung punggung Ryan dan Gabriel yang kian menjauh.

"Mereka kenapa sih?" Gisel noleh.

"Lu yang harus di tanya itu ren" Loren mengernyit bingung.

"Emang gw kenapa?"

"Tuh kan. Udah gw bilang juga. Tanya ama diri lu sendiri"

Kenalin-Minwon-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang