setelah beberapa jam ia menunggu suaminya pulang, akhirnya ia bisa keluar dari ruangan yang menurutnya sumpek itu.keadaan canggung melanda membuat Karina mau pun Heeseung berdiam diri, bahkan suara dari rumah sebelah bisa terdengar kesini karena saking sepi nya.
sang kepala keluarga sebenarnya tak suka dengan kondisi ini namun ia juga memiliki gengsi tinggi.
ingin berbicara sepatah kata saja rasanya sangat susah.
namun ia menahan kegelisahan untuk sekarang, jujur jika ia sangat ingin berbicara.
heeseung menatap kesana kemari melihat benda-benda rumah berkali kali, entah dia sangat gelisah sekarang.
rasanya ia ingin menangis.
nafasnya bahkan selalu berhenti di tenggorokan yang menimbulkan rasa sakit.
tanpa ia sadari bahwa si istri menyadari kegelisahan dirinya, karina bisa dibilang terlalu bucin bahkan ia melupakan kejadian tadi pagi.
Karina menatap dari dapur untuk memperhatikan gerak-gerik heeseung yang semakin lama semakin berkurang.
ia dapat menebak apa yang terjadi disini.
heeseung pasti demam sekarang.
iya heeseung ketika demam akan gelisah dan bersifat seperti anak kecil yang awalnya banyak gerak tiba-tiba terdiam.
karina mengetahui itu dari mama mertua nya yang sempat cerita saat pe feetingan baju.
karena tak ingin mengacangi heeseung lebih lama ia datang menghampiri untuk sekedar bertanya.
heeseung yang awalnya menunduk langsung mendongak ketika tangan dingin karina berada di dahinya.
"kenapa?" satu kata terlontar.
di detik itu juga mata heeseung berkaca kaca lalu mulai meringis kecil.
sedangkan Karina hanya tersenyum melihat tingkah lucu suaminya.
"hush ga usah nangis udah gede" ledek Karina yang berusaha dengan nada dinginnya.
"hiks..peluk" cicit Heeseung dengan kedua tangannya yang ia rentang kan.
Karina dengan sigap langsung memeluk heeseung dengan posisi nya yang berdiri sedangkan heeseung duduk, hingga muka heeseung terendam diperut rata Karina.
"jangan dikacangin!" ternyata disaat ini juga heeseung masih bisa membentak kecil dengan suaranya yang teredam.
"iya iya maaf lagian kaka juga kan yang salah" mendengar itu heeseung mendongak lalu menyuruh karina itu mendekati kepalanya.
"maaf" bisik nya.
Karina tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah merah heeseung ketika ia mengucapkan kata maaf itu.
"kekamar ya? kaka demam nanti aku buatin bubur" tawar Karina.
heeseung mengangguk tanda setuju.
-
hujan telah reda sekitar jam 5 sore akhirnya kekacauan semesta hilang akibat matahari datang.
Karina tersenyum menatap langit biru dari balkon kamar suaminya, perasaan bahagia seperti menyentil suasana hati nya.
heeseung telah tertidur setelah ia meminum obat lalu meringkuk seperti bayi.
Karina yang lelah berdiri langsung duduk disebelah kanan suaminya menatap teduh wajah itu.
ingin rasanya ia mengaku pada dunia bahwa ia wanita beruntung yang bisa menikahi lelaki ciptaan Tuhan ini.
tapi, satu pesan masuk dari handphone heeseung membuat nya kembali tersadar.
baby wona
|sayang makasi ya udah nemenin tadi, hihi.
|kamu kalo ada temen kenalin dong nanti biar ak kenalin ke Karina
|kasian sendiri terus dia nya Ó╭╮ÒKarina yang membacanya tak tau harus bagaimana, di satu sisi ia memang merasa kesepian tapi di sisi lainnya ia sudah menikah dan wona meminta agar teman heeseung dikenalkan dengannya.
yang mana notabenenya heeseung adalah suaminya sah nya.
menghela nafasnya panjang dan memutuskan untuk menutup layar handphone heeseung.
sejenak ia berpikir untuk mengeluarkan uneg-uneg yang lama ia pendam.
"kak... aku mau ngomong sesuatu"
tak ada jawaban, sepertinya heeseung benar benar terlelap.
"aku pengen jadi milik kaka seutuhnya, kelakuan kaka tadi pagi ngebuat aku ngerasa kaka cuma ngelampiasin nafsu kaka ke aku.."
"gua bakalan putusin dia besok"
heeseung tiba-tiba berbicara namun matanya masih terpejam.
"k-ka.."
Karina membelalak tak percaya ketika tangan nya ditautkan dengan tangan heeseung.
"gua mutusin wona besok, gua mau fokus sama lo sebagai
istri gua"
KAMU SEDANG MEMBACA
» l o v e °heerina ✔
Fanfiction"hubungan kita lebih serius tapi kenapa kaka lebih milih Wonyoung?" "ya karena dia pacar gua! rin please jangan kekanak kanakan" "bagi gua kita nikah cuma untuk formalitas perusahaan" ⚠️⚠️ ゞ kata lainnya cerita ini 'terinspirasi' dari musik video ko...