elusan lembut Yeonjun masih setia di surai rambut Karina dia dengan telaten menunggu belahan jiwa nya ini bangun dari pingsan nya.
ibu Karina yang baru datang tentu shock melihat Karian yang sudah terbaring lemas di kamarnya. ibu juga tak berhenti bertanya tanya apa yang terjadi sebelum ia datang.
namun Yeonjun sendiri pun hanya menceritakan bahwa Karina hanya kecapean dan perlu istirahat lebih.
"yeonjun jaga istri mu dulu ya ibu titip sebentar, mau jemput ayah di kantor" ucap ibu sambil memberi kecupan sekilas di dahi anaknya. Yeonjun yang mendengar itu langsung bangun dan mengikuti langkah ibu Karina.
"biar yeonjun aja yang menjemput ayah" tawar nya.
"ah ga perlu nanti ayah marah karena mengira kau tak menjaga anak semata wayangnya ini kau tau sendiri kalau dia sangat protektif" kata ibu tertawa sambil membuka pintu mobil lalu sekejap mulai menghilang.
setelah pergi Yeonjun ingin kembali masuk, namun saat ia menoleh ke atas ada siluet wanita di balkon kamar Karina. ia menghela nafas panjang lantas tak berpikir lama langsung masuk.
"bangun ga usah pura pura pingsan, ibu lo udah berangkat" ujar Yeonjun yang berkacak pinggang melihat Karina yang kembali meringsuk ke kasur nya.
tak lama Karina mencebik karena merasa dirinya ditatap seseorang langsung bangun dan menatap Yeonjun tak suka.
sementara Yeonjun yang mengulas senyum tipisnya.
"biasain kalo pulang berkas berkas disimpen dulu baru...
"gua ga nyangka dia bakalan pergi gitu aja tambah rasa bersalah sedikitpun" Karina berucap tiba-tiba menatap ke arah luar balkon.
ucapan nya yang tadi terpotong oleh Karina tak ada niat nya untuk menyambung kembali, membiarkan Karina mengoceh hingga sadar bahwa dirinya masih ada disini.
"gua sakit hati, orang yang gua hindarin berbulan bulan malah dateng lagi tanpa rasa bersalah nya" katanya yang hampir menangis.
"harusnya tadi gua..
"kecewa sama keadaan atau apapun itu ga akan ngebuat masalah jadi lebih baik" belum sempat melanjutkan kalimatnya Karina terpaku dengan lontaran kata kata dari Yeonjun.
bodohnya dirinya yang baru sadar akan Yeonjun yang masih ada disini, air wajah Yeonjun sangat ketara mengekspresikan diri nya yang sedikit kecewa.
"lo harus bisa bertahan sama kehidupan baru lo tanpa ngingetin satu pun yang ada di masa lalu" tambah nya.
Karina tersenyum ketika ia sadar semua kalimat Yeonjun mengarah padanya.
Karina beranjak bangun lalu perlahan maju menghampiri Yeonjun yang betah dengan posisi berdiri nya. senyuman kecil ia berikan kepada yeonjun yang setia dalam rasa kecewanya.
"lo cemburu?" sebenarnya tanpa ia tanya pun Karina tau kalau Yeonjun cemburu.
kaki yang lebih jenjang perlahan mundur karena yang lebih muda terus maju dan mengambil banyak ruang nya.
"engga gua ga cem..
"lo cemburu, maafin gua yang masih ngebahas dia di hubungan kita. gua secepatnya berusaha buat ngelupain dia dan...
"no, jangan paksa diri buat ngelupain satu hal yang nantinya berujung stress" Yeonjun berbicara dengan menatap obsidian wanita didepannya.
merasa tak ada yang ingin dibicarakan Yeonjun hendak bangun namun di cegah oleh Karina yang memberi gestur untuk tetap duduk dimeja rias.
KAMU SEDANG MEMBACA
» l o v e °heerina ✔
Fiksi Penggemar"hubungan kita lebih serius tapi kenapa kaka lebih milih Wonyoung?" "ya karena dia pacar gua! rin please jangan kekanak kanakan" "bagi gua kita nikah cuma untuk formalitas perusahaan" ⚠️⚠️ ゞ kata lainnya cerita ini 'terinspirasi' dari musik video ko...