» l o v e°heerina
-flashback Yeonjun side-
ch³
pria itu menatap rumah besar bernuansa putih yang akan dia masuki.rasanya sedikit aneh harus menjadi dokter pribadi seorang miliarder, bukannya kenapa hanya saja ini pertama kali baginya.
ingin menolak pun tak bisa direktur rumah sakit setuju tanpa menunggu jawaban.
padahal dirinya tak ingin jauh jauh dari pujaan hati yaitu Karina.
ia masuk lalu disambut hangat oleh pembantu disana yang bisa dia hitung ada sebanyak 10.
salah satu pembantu menuntunnya menemui sang pasien.
sekarang dikamar inilah ia berada, dikamar seorang perempuan yang menderita lumpuh dan asma.
ia merasa iba melihat kondisi pasien perempuan nya.
"hai Minju" sapa Yeonjun, Minju tersenyum lebar lalu membawa dirinya sendiri untuk duduk.
tak ingin lama lama Yeonjun memeriksa tubuh dan kondisi Minju dengan seksama, namun ada satu yang menjanggal.
Yeonjun merasa bahwa Minju tak lumpuh sama sekali bahkan tadi ia sempat melihat telapak kaki Minju yang bergerak kanan kiri.
merasa ada yang aneh ia ingin menelepon dokter ahli namun dia malah melirik jam yang menunjukkan pukul 10 lewat 10 menit.
akhirnya ia tak jadi menelfon si teman dan malah menelfon Karina.
hendak menekan tombol call tangannya tiba tiba diraih Minju yang menuliskan sesuatu di telapak tangannya.
"bisa kah kau membelikan aku bunga?"
Yeonjun sempat bertanya mengapa namun Minju malah mengarahkan pandangan ke luar jendela, Yeonjun bingung tapi ia langsung mengambil hipotesis.
"kamu suka sama bunga ya?" kenapa bisa begitu? karena Yeonjun bisa melihat hampir disetiap sudut ruangan ada berbagai jenis bunga.
walaupun tak dijawab Yeonjun setuju lalu kembali ke rencana awal.
ia bangun dan sedikit menjauh dari kasur untuk menelfon Karina.
Karina langsung menjawab telfon Yeonjun dan sedikit membuat si empu terheran, tumben Karina malam malam bisa membalas telfonnya.
biasanya pasti sudah tidur, mungkin Karina lembur.
Yeonjun tersenyum mendengar Karina yang meminta maaf soal power bank yang dia pinjam tapi lupa dikembalikan.
dirinya yang tersenyum saat menelfon diperhatikan Minju dari kasur nya Minju menatap terus hingga matanya berhasil bertatapan dengan Yeonjun.
Yeonjun yang ditatap seperti itu langsung ingat akan Minju yang meminta nya agar dibelikan bunga, karena kebetulan besok ia free ia berencana mengajak Karina ke toko bunga.
kencan sekali kali tak apa.
tapi permintaan nya tak dibalas, Yeonjun kecewa dan akhirnya mengajak Karina makan siang saja.
lagi lagi bukan tolakan yang ia terima namun telfon malah dimatikan, Yeonjun rasa itu penolakan secara tak langsung.
"eh saya pulang dulu besok saya bawakan bunganya" Yeonjun berpamitan lalu menghilang dari ruangan Minju.
senyuman Minju terukir namun entah mengapa sangat sulit untuk ditebak maknanya.
..
ch4
lagi lagi Yeonjun kembali ke rumah besar ini untuk memeriksa Minju, padahal sebelumnya atasannya bilang dia tak menjadi dokter pribadi karena suatu alasan dari keluarga Minju.namun apa?
dirinya sekarang sedang memeriksa kembali keadaan dan kestabilan tubuh Minju yang sepertinya baik baik saja.
bahkan dugaan tentang Minju yang tak lumpuh kembali diperkuat ketika ia tak sengaja melihat Minju berdiri di balkon kamarnya, memerhatikan dirinya yang baru saja datang.
"apa kamu tau sesuatu alasan kenapa kamu bisa lumpuh?" Yeonjun bertanya setelah usai sesi pemeriksaan.
Minju menatap nya lalu menggeleng sambil tersenyum.
Yeonjun memaklumi dan menaruh sebuah bunga mawar yang sempat ia beli sebelum kesini.
hendak bangun dari duduknya pintu kamar tiba tiba terbuka dan menampilkan sosok orang tua Minju yang sudah berumur.
"halo dokter" sapa si ayah, "halo tuan, saya sudah memeriksa Minju dan saya izin pamit" ucap Yeonjun.
namun sebelum diiyakan dirinya dicegat oleh si ayah, "terimakasih sudah menemani anak ku dan seperti nya dia menyukai mu"
kalimat yang tak dimengerti Yeonjun hanya bisa si empu beri tanggapan tawa hambar, Minju menyukai nya?
tak lama setelahnya kedua paruh baya itu pergi menyisakan Yeonjun yang masih mencerna kata-kata ayah Minju.
mengingat sebentar lagi jam makan siang berakhir dirinya mengambil tas kerjanya didekat kasur Minju yang ia lupakan.
"Minju saya pam...
Yeonjun membelalak tak percaya seakan jantung nya berhenti, hal ini lebih mengejutkan daripada melihat seonggok hantu.
Minju dengan lancangnya mencium bilah bibir Yeonjun untuk beberapa saat lalu menangkup pipi Yeonjun.
mata Minju berkaca kaca menatap saat melihat reaksi Yeonjun.
dirinya jauh lebih terkejut melihat dua orang yang memantau nya.
Minju yang hendak melanjutkan tindakan nya tertolak oleh Yeonjun, perempuan lemah itu tersenyum lalu membisikkan sesuatu.
"bawa aku pergi Jaemin"
Hellowww pembaca pusing, jangan kaget kalo aku tiba-tiba up.
kaget ga sih?
yang kaget jodohnya ikutan kaget.
aku up buat keperluan sequel cerita aja sebenernya, biar nanti kalian ga (terlalu) bingung sama kelanjutannya dan kayaknya sih sequel nya penuh tanda tanya
/smirk
/smirktunggu tahun depan yaaa.
byeee pusing ⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾
KAMU SEDANG MEMBACA
» l o v e °heerina ✔
Fanfic"hubungan kita lebih serius tapi kenapa kaka lebih milih Wonyoung?" "ya karena dia pacar gua! rin please jangan kekanak kanakan" "bagi gua kita nikah cuma untuk formalitas perusahaan" ⚠️⚠️ ゞ kata lainnya cerita ini 'terinspirasi' dari musik video ko...