Jungkook POV
Setelah meninggalkan rumah sakit, aku dan Jin pergi makan malam dan mengobrol lebih banyak tentang acara akhir pekan, dan memastikan kami mengetahui hal-hal penting tentang satu sama lain. Aku juga bertanya tentang Caroline dan juga Namjoon.
"Ibu Caroline berasal dari Amerika Serikat, dia adalah seorang reporter yang datang ke Korea untuk mewawancarai ayah kami saat dia memenangkan kasus yang sangat terkenal, dan saat itulah dia bertemu dengan Namjoon dan mereka jatuh cinta. Mereka menikah dan dia pindah ke sini, tapi dia tetap menjadi reporter yang dapat melakukan wawancara dan semacamnya melalui telepon dan Skype. Ada kalanya dia juga harus melakukan perjalanan ke AS untuk bekerja. Namun, sekitar 3 tahun yang lalu dia harus terbang kembali untuk sebuah wawancara yang tak bisa dia lakukan melalui telepon, dia mengalami kecelakaan mobil dalam perjalanan ke apartemennya dari bandara dan dia tidak selamat." Cerita Jin.
"Kami semua terbang ke sana, Yoongi dan aku ingin memastikan bahwa Namjoon dan Caroline mendapat dukungan sementara mereka mengurus semuanya. Caroline jatuh sakit sekitar satu setengah tahun setelah kematian ibunya" ucapnya sambil menyeka air matanya. Aku memegang tangannya, dan dia tersenyum padaku.
Keesokan paginya saat aku sedang mengemasi barang-barangku untuk berangkat ke Jeju, Jin mengirimiku pesan...
Jin - Pagi Kookie...
Aku tersenyum dengan nama panggilan itu, aku merasa dia semakin nyaman denganku dan aku menyukainya.
Jungkook - Selamat pagi cantik...
Aku juga bisa berani, dan aku hanya menyatakan sebuah kebenaran. Dia tak langsung menjawab, dan itu membuatku takut, apa aku sudah bertindak terlalu jauh...
Jungkook - Jin?
Jin - Ini Yoongi, apa yang telah kau lakukan padanya sampai dia duduk di mejanya sambil menjerit-jerit seperti seorang gadis kecil.
Aku tertawa, karena aku bisa membayangkan betapa menggemaskannya dia sekarang.
Jin - Ini yang kau lakukan padanya. Kau membuatnya jadi berwarna merah muda.
Ya Tuhan, semua hal yang dia lakukan selalu membuat jantungku berdegup cepat.
Jin - Kalian berdua berhentilah mengolok-olokku. Jadi, aku harus mengemudi ke rumahmu atau kau akan menjemputku?
Jungkook - Kami tidak mengolok-olokmu, kami hanya mengagumi kelucuanmu. Aku akan menyuruh supirku untuk menjemputmu, kirimkan pesan padaku jika kau sudah siap. Aku tak sabar untuk bertemu denganmu.
Jin - Aku juga 😊
Jam 5 sore, Jin mengirimkan pesan bahwa dia baru saja sampai di rumah dan akan mandi lalu bersiap-siap, jadi aku menelepon supirku untuk bersiap-siap menuju rumah Jin.
Kami berhenti di depan rumah Jin. Rumah itu terlihat lebih besar dari rumahku. Aku keluar dan melihatnya menuruni tangga dengan kopernya. Astaga dia cantik sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Boyfriend ✔️
Short StoryJungkook adalah seorang ldol yang imagenya sudah tercemar karena perilaku mabuknya yang keterlaluan. Sering kali muncul di seluruh berita dan media sosial, manager dan keluarganya merasa dia perlu membersihkan image dan juga kehidupannya. Cara terba...