Jungkook POV
Acara amal hari itu berlangsung cukup menarik. Eomma yang terus mencoba memisahkan aku dan Jin adalah puncak acara malam itu. Tapi appaku akhirnya berhasil menyadarkannya, terutama saat eommaku melihat sahabatnya yang mencoba mencium appa. Dia akhirnya mengusirnya dan juga May dari rumah. Dia kemudian berjanji padaku bahwa dia akan meluangkan waktu hari ini untuk berbicara dengan Jin untuk benar-benar mengenalnya, jadi aku mengatakan padanya bahwa kami akan pergi ke restoran seafood yang disukainya. Aku tahu Jin sangat menyukai lobster, jadi mereka berdua harus dalam suasana hati yang baik.
Aku menatap wajahnya yang cantik, dan cara dia mencibirkan bibirnya saat tidur sangat menggemaskan, aku hanya ingin memeluknya selamanya dan tak akan pernah melepaskannya. Aku ingin tahu apakah hakim akan memiliki masalah jika aku berada di ruang sidang dan duduk di pangkuan Jin saat dia bekerja. Aku bermain dengan rambut di dahinya, dan menatap bibirnya yang seperti memanggilku untuk menyentuhnya.
Aku mendekatkan wajahku dan menciumnya, mendengarnya mendesah pelan. Dia melingkarkan lengannya di leherku, membawaku lebih dekat dan menciumku dalam-dalam, membiarkan lidahku masuk ke dalam mulutnya.
Dia berbaring dengan punggung menghadapku dan menciumku dari balik bahunya. Aku merasakan bokongnya bergerak dekat ereksiku, dia menyelipkan tangannya di bawah selimut dan menarikku lebih dekat dengannya.
Desahan yang keluar dari bibirnya begitu indah, dia merogoh celanaku dan menarik penisku keluar, menggosokkannya ke bokongnya yang masih berpakaian, itu benar-benar membuatku gila. Aku menurunkan celana dalamnya hingga cukup untuk mengekspos lubang kenikmatannya, dan membiarkan penisnya keluar. Tuhan, ternyata miliknya cukup besar.
Aku mengumpulkan precumnya dan menggosokkannya pada milikku. Aku mulai melebarkan pipi bokongnya, lalu mendorong ereksiku masuk ke dalam dirinya. Aku mendengarnya mendesis dan dia mulai mendorong pinggulnya ke belakang dengan lambat. Aku meraih penisnya dan berkata "apa kau akan meniduriku dengan ini Jin?" Tanyaku berbisik di telinganya. "Jika kau menginginkannya, aku akan berikan padamu" erangnya.
Ini adalah pertama kalinya kami bersama, dan itu sangat indah. Kami terus berpelukan.
Aku semakin jatuh cinta pada saat itu juga dan tahu bahwa aku menginginkan pria ini dalam hidupku selamanya. Aku tak bercanda saat aku mengatakan pada Taehyung bahwa aku merasa gugup ketika Jin jauh dariku, aku benar-benar merasa tidak enak saat kami tidak dekat.
Kami turun dari tempat tidur dan mandi bersama, di mana dia memberikanku blow job paling fantastis yang pernah aku alami. Setelah itu kami membereskan tempat tidur dan menemui orang tuaku di lantai bawah untuk makan siang.
Di restoran aku tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum pada Jin, melihatnya makan lobster, dia terlihat sangat bahagia. Dia tersenyum padaku dan aku tiba-tiba berada di awan, aku mengulurkan tanganku ke seberang meja dan memegang tangannya.
"Aku tak pernah melihat kau bersikap seperti ini pada siapa pun" komentar eomma.
"Kalau begitu, itu akan membuktikan pada eomma bagaimana perasaanku yang sebenarnya" ucapku sambil menatap mata Jin.
"Jadi Jin, apa pekerjaanmu?" tanya appa.
"Aku seorang pengacara di kantor Kejaksaan Agung" ucap Jin sambil menatapku dan menautkan jemari kami.
"Apa kau kenal dengan seseorang yang bekerja di sana? Aku dengar sangat sulit untuk masuk kecuali kau mengenal seseorang yang berpangkat tinggi" ucap appa bertanya pada Jin.
"Ayahnya adalah Jaksa Agung, dan kedua kakaknya juga pengacara di sana" ucapku dengan bangga.
"Jin, aku sungguh terkesan... Bagaimana dengan ibumu? Apa dia bekerja?" tanya eomma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Boyfriend ✔️
Short StoryJungkook adalah seorang ldol yang imagenya sudah tercemar karena perilaku mabuknya yang keterlaluan. Sering kali muncul di seluruh berita dan media sosial, manager dan keluarganya merasa dia perlu membersihkan image dan juga kehidupannya. Cara terba...