𝐄𝐈𝐆𝐇𝐓

827 76 28
                                    

"Atma yang hilang bersama dengan Akara yang tidak akan pernah kembali"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Atma yang hilang bersama dengan Akara yang tidak akan pernah kembali"

•Halilintar

「𝐓𝐢𝐫𝐞𝐝」

Kini Halilintar menatap kosong kapsul obat yang dirinya pegang sedari tadi, sembari melihat cahaya rembulan yang sedikit menyinari kamarnya lewat jendela.

Suasana kamar sunyi damai, tetapi tidak dengan pikiran nya, terlihat tenang tetapi sedang berperang melawan pikiran negatif nya.

"Pendek umur"Gumam Halilintar masih menatap kosong benda yang sekarang dirinya pegang.

Tiba tiba saja Halilintar merasakan hal yang bergejolak di dalam dirinya, sontak Halilintar pun segera pergi ke kamar mandi dengan tergesa gesa.

Seusai memuntahkan cairan yang tidak lain dan tidak bukan adalah darah, Halilintar merasa lemas pada dirinya sendiri, sejak kapan dirinya menjadi lemah?

Halilintar tampak sudah biasa menatap cairan merah yang belepotan di wastafel kamar mandi nya, semenjak kejadian beberapa hari lalu Halilintar tampak tidak terkejut lagi akan hal serupa, bahkan dirinya sudah tau bahwa dirinya akan mengalami hal itu terus entah sampai kapan.

"Ngerepotin, gue cape bolak balik kamar mandi mulu" Dengusnya kesal pada dirinya sendiri.

"Kira kira gue kapan ke atas?"Tanya Halilintar pada dirinya, udah ga waras sih ini lama lama.

Halilintar pun membersihkan darah nya yang bertebaran di area wastafel, lalu Halilintar berjalan keluar kamar miliknya.

Kaki jenjang miliknya berjalan santai menuruni anak tangga, lalu Halilintar melihat Blaze dan Solar sedang berada di dapur bersama Gempa.

Halilintar tak menghiraukan hal tersebut dan berjalan ke arah ruang keluarga, duduk dan membuka televisi dengan remote control yang setia di tangan nya.

Acara televisi tersebut di mulai memperlihatkan kartun masa kecilnya.

Flashback on

Halilintar kecil melihat kartun yang tayang di televisi nya, Halilintar tidak menonton sendiri melainkan bersama dua saudaranya dan orang tuanya.

Sedikit info
Tiga sulung ini lahir setahun lebih tua dari adik adiknya.

Salah satu saudara yakni A.K.A Taufan sedang tertawa melihat pertunjukan kartun yang di siarkan, sedangkan Gempa bercanda gurau dengan kedua orang tuanya.

Sepertinya hanya Halilintar sendiri yang diam sambil mengamati televisi.

"Membosankan"Gumam Halilintar kecil.

Tiba tiba ayahnya memegang pundak nya lalu berkata "kok kamu diam aja?"Tanya ayahnya dengan lembut.

"Hali bosan yah"Rengek Halilintar kecil, aneh kan? Ada bocah yang bosan nonton kartun padahal umurnya sangat dini, tetapi pikiran nya udah kaya orang remaja ga mau nonton serial kartun.

Namun apalah daya kalo yang nonton Halilintar, dirinya mudah diliputi rasa bosan.

"Bosan hm?, jadi anak ayah yang ganteng ini mau apa?"Goda ayahnya.

"Ih, ayah!"

"Hehe, ya udah sini"Ayahnya pun menggelitik perutnya, sehingga Halilintar pun tertawa tak henti henti.

"Haha...ampun yah hahaha"

"Hehe...masih bosan?"Tanya Ayahnya sembari melepaskan gelitikan nya pada putra sulungnya.

Flashback off

Kini Halilintar hanya memandang kosong kartun yang dulu sering tayang di televisi nya.

"Kak hali!!"Tiba tiba saja suara melengking itu masuk ke gendang telinganya.

Pemilik suara tersebut pun memeluk kepala Halilintar dari arah belakang, yang menyebabkan sang empu yang di peluk merasa kesal.

"Lepas Thorn, gue ga bisa nafas"

"Hehe, sorry peace"Thorn pun hanya terkikik lucu karena reaksi Halilintar.

Thorn pun berjalan mengitari sofa lalu duduk di samping Halilintar, Thorn sadar bahwa kakaknya menatap kosong ke arah televisi.

"Hali"

"Ka Hali"

"Kak Hali?"

"Kak Halilintar!!"

Deg

Hampir saja jantung nya pindah ke ginjal kan ga lucu.

"Hm?"Halilintar yang di buat kesal dua kali pun hanya bergumam sebagai jawaban.

"Kakak kenapa sih?, melamun mulu. Ada masalah? Sini cerita sama Thorn"Walau menjengkelkan tetapi di dalam perkataan Thorn tersirat rasa khawatir.

"Ga ada"Singkat Halilintar.

"Ya ampun, lama lama gue bisa pindah alam"Batin Halilintar.

"Yakin?"Pertanyaan Thorn hanya mendapatkan anggukan pelan dari sang empu yang di tanya.

"Oh ya kak, Thorn mau tanya"

"Apa?"

"Kok kak Hali berubah?"Tanya Thorn sembari menatap wajah Halilintar.

Eaa ganteng ga? Ganteng ga? Ganteng lah masa engga ciaak

♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡

"Hah?"Inilah yang Thorn malaskan, setiap di tanya kadang Ha? Ho? Ha? Ho? Pelonga pelongo kek orang bego.

//Plak!

"Eh... engga, em udah ga gue mau ke kamar dulu" Entah kenapa tiba tiba saja Halilintar merasa gugup.

Kepergian Halilintar membuat Thorn curiga, apalagi tidak biasanya Halilintar memberitahu dirinya ingin kemana, ditambah sedikit gugup saat di tanya.

"Aneh"Gumam Thorn.


TBC

Tired Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang