♡1 Tattoo

7.7K 105 3
                                    

Halo semuanya, selamat datang kembali. An harap, di versi 2 ini banyak yang lebih betah buat datang lagi dan lagi. Berkunjung ke dunia imajinasi An.

Semoga kejadian kemarin tidak terulang kembali, orang yang bersangkutan juga sudah bertanggungjawab buat hapus chapter demi chapter secara berkala.

Terima kasih buat pembaca cerita An yang memberikan afirmasi serta dukungannya. 💛💛💛

Semaksimal mungkin, An akan memberi cerita yang lebih baik dari sebelumnya.

Ayoo ramaikan "Adult Only Universe" masukin keperpustakaan /daftar bacaan kalian.

So, yup! Enjoy the storyline!💛

♡♡♡

Tiga orang perempuan nampak asik menikmati malam dengan semilir angin menemani mereka. Tidak peduli waktu menunjukan pukul berapa, karena bagi ketiganya. Meluangkan waktu untuk menikmati hidup adalah obat agar tetap waras esok hari.

Tempat yang akan selalu mereka kunjungi jika sempat, Nyalira Street. Tempat ngopi atau sekedar jajan pinggir jalan yang menjadi langganan muda mudi datang kesana, bersama gandengan atau teman satu tongkrongan. "Ci!" Nastya memukul-mukul pelan paha Lecia.

"Apa?" sahutnya masih menikmati makanan yang mereka pesan. "Tipe lo banget," tunjuk Nastya membuat Lecia juga Nanda menoleh pada arah pandang temannya.

"Biasa aja," ujar Lecia melanjutkan makannya. "Gimana, Nan, menurut lo?"

"Cakepan baju putih topi hitam, ya kan?" jawab Nanda.

"Emang kita beda selera," celetuk Nastya.

"Ya kalau sama, gue sama lo udah tawuran rebutan cowok," jawab Lecia memandang ponselnya di atas meja menampilkan notifikasi panggilan. "Siapa?" tanya Nanda.

"Sugar daddy," tunjuk Lecia pada layar ponselnya. "Gue angkat dulu ya," izinnya meninggalkan kedua temannya menerima panggilan sedikit menjauh.

Dari tempatnya berdiri, dapat Lecia lihat laki-laki yang ditunjuk Nastya tadi sedang menikmati satu batang rokok yang terselip pada kedua jarinya. "Halo, pa," jawabanya dengan manik mata yang setia memandang laki-laki itu. "He is so atractive," batin Lecia.

"Iyaa, pa. Disana jaga kesehatan, jangan lembur. Makan teratur, Cia nggak bisa langsung ada disamping papa kalau papa kenapa-napa," tutur Lecia mengingatkan sang papa yang berubah menjadi workaholic saat mamanya meninggal satu tahun lalu.

"Yaudah, bye pa. Love you," putusnya mematikan sambungan. Sibuk mengetikkan sesuatu pada roomchat dengan sang papa. Seseorang menepuk bahu Lecia mengalihkan atensi gadis itu saat pesannya dibalas sang papa. "Valdo," ujarnya mengernyit bingung, darimana laki-laki itu tahu Lecia ada disana.

"By."

"Stop panggil aku kayak gitu," sela Lecia, menari kasar tangannya yang digenggam Valdo, mantan pacarnya sejak dua minggu lalu.

"Kamu cuma salah paham, aku nggak ada hubungan apapun sama Hera. Kasih aku kesempatan sekali lagi?" pinta Valdo memegang pundak Lecia menuntut gadis itu. "Val, sakit."

Adult Only Universe [Random Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang