♡5 Fairy (Fantasi)

2.7K 59 2
                                    

Jam menunjukan pukul dua belas kurang lima menit lagi, dan selama sisa waktu tersebut seharusnya digunakan oleh Floreya untuk segera pergi dari kerumunan karena energinya akan segera habis.

Salahkan saja Flo yang lupa akan hari dimana harusnnya dia berdiam diri dalam apartemen justru ikut andil dalam kepanitiaan festival tahunan kampusnya.

Berhasil keluar dari kerumunan, Floreya sedikit berlari menyusuri koridor kampus untuk segera pergi dari tempat itu.

"Jangan sekarang, plis," gumamnya melihat siluet laki-laki yang sejauh ini menjadi teman debatnya.

Enggan mencari masalah atau menanggapi laki-laki itu, Floreya berusaha menghindar. Sialnya, setiap dia ambil langkah kiri laki-laki itu mengikutinya begitupun langkah kanan, seolah tidak ingin melepas Floreya dari hadapannya.

"Kalan, gue nggak ada waktu," ucapnya menatap tepat manik laki-laki itu.

"Ada, tuh jarum jam lo masih berputar."

"Boleh tolong minggir?" pinta Floreya, demi apapun dia harus cepat kembali ke apartemennya.

"Lemes banget, nggak dikasih makan lo sama anak BEM?"

"Lo kesini naik apa?" tanya Floreya mengabaikan ucapan laki-laki itu.

"Mobil."

"Parkir dimana mobil lo?"

"Kenapa sih? Lo sehat kan Flo?" ucap Kalandra memicingkan matanya heran, baru kali ini gadis dihadapannya bertanya keberadaan mobilnya parkir.

Floreya memegang lengan Kalandra, lebih kepada cengkraman kuat karena tubuhnya mulai melemas.

"Flo?"

"Bawa gue ke mobil lo, sekarang!" tekannya membuat Kalandra segera membawa pergi gadis itu meski ada sedikit rasa penasaran dalam benaknya.

》》》

Floreya sudah duduk disamping kemudi, menunggu Kalan masuk dan menutup pintu mobil. Hingga kini tubuhnya tepat berada diatas laki-laki itu.

"Shit! Flo!"

"Lo yang hadang gue, jadi lo harus tanggungjawab," ucap Floreya meraih tengkuk Kalandra menyatukan labium keduanya memberikan sedikit lumatan menyesap bibir Kalandra yang terdiam mencerna setiap tindakan gadis diatas pangkuannya.

"Apa dia salah minum? Atau makan?" batin Kalandra menatap Floreya yang memejamkan menyesap bibirnya.

"Anggap aja bonus, kapan lagi nih cewek agresifnya beda begini," batin Kalan lagi, membalas ciuman Floreya memegang pinggang gadis itu mengikis jarak.

Floreya merentangkan kedua tangannya setelah berhasil membawa Kalandra masuk apartemennya. Setelah ciuman intens dalam mobil tadi, Kalandra langsung tertidur karena energinya terkuras habis oleh Floreya dan disinilah laki-laki itu sekarang.

Biarkan malam ini Floreya tidur pada karpet bulu depan televisi karena kamarnya digunakan Kalandra, mau bagaimana lagi Floreya tidak tahu alamat rumah laki-laki itu.

》》》

Bau harum masakan membuat dua mata milik Kalandra terbuka, sayup-sayup dapat laki-laki itu dengan seseorang sedang bersenandung diluar kamar yang ditempatinya.

"Gue dimana?" lirihnya menatap sekitar, hingga netranya menemukan sebuah pigura kecil diatas meja rias.

Keluar kamar mencari keberadaan sang pemilik kamar, Kalandra melihat Floreya sedang sibuk berkutat didapur kecilnya.

"Jadi semalem kita tidur bareng?" satu pertanyaan membuat tubuh Floreya terjengkat kaget, menoleh pada sang pelaku justru menunjukan senyum menyebalkan dimata Floreya.

Adult Only Universe [Random Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang