Cale POV
Aku tidak tau apa yang ku rasakan pada anak- maksudku pada orang yang bernama Kim roksoo itu. Sejak dewa kematian mulai mengoceh tentang bagaimana aku harus menemukan anaknya(bukan), dan harus menjaganya, aku merasakan bahwa kepala ku akan pusing di masa depan. Tapi aku menepisnya ketika bertemu dengannya.
Ketika aku melihat siluetnya di kota, sedikit pendek dan ramping, entah mengapa aku merasakan sedikit tarikan terhadapnya, dan tanpa berpikir aku lansung menggunakan kekuatan kuno yang ku dapatkan setelah mengunjungi makam ibuku.
Siapa sangka, an- orang yang sedikit pendek dan ramping itu telah mengalami 3 kehidupan, dan lebih anehnya lagi, ketika aku berbincang panjang lebar di mansion, dia tidak mengingat ingatan di kehidupan pertamanya. Ditambah lagi dia lebih tua secara biologis daripada diriku ketika dia terlihat 1 tahun lebih muda dariku.
Hahhh....setidaknya aku lebih tua secara mental. tunggu, aku bahkan tidak bisa mengatakan kalau aku lebih tua secara mental jika umur di kehidupan pertamanya diikutsertakan.
Namun harus ku akui, orang yang bernama Kim roksoo ini sangat menarik sesuai apa yang dikatakan dewa(bajingan) itu.
Dia memiliki rambut hitam gelap seperti malam abadi yang terlihat halus, mata merah kecoklatan sama seperti milikku, yang dibingkai indah oleh bulu matanya yang panjang dan lentik, bibir merah mudanya yang terlihat lembut (terlihat sangat kissable) ,dan juga yang terpenting pinggangnya yang kecil terlihat sangat nyaman untuk dipeluk (aku ingin memeluknya).
Namun, ntah mengapa ku merasakan ada sesuatu yang aneh darinya. auranya agak berbeda daripada orang lain. Auranya itu perpaduan dari sesuatu yang lembut yang menenangkan dan kuat disertai dengan kekejaman.
Dan jangan lupakan sikapnya yang elegan, seperti menunjukkan bahwa dia bukan orang biasa.
Huftt...
Siapa sebenarnya orang ini? Oh sial, dewa kematian siapa bidadari yang memiliki aura aneh yang kau suruh aku jaga ini?
(A/N: calon istrimu itu bahn)
Cale PoV end
.
.
.
.
'ughhhh kenapa seperti ini'
"Cale apakah aku harus melakukan ini?" Kata roksoo yang sekarang sedang berdiri di depan pintu ruang kerja count.
"Ya, mereka ingin menemuimu, karena kau adalah orang yang akan tinggal juga di mansion ini." Jawab cale.
"Ughhh...tapi kenapa harus aku?" Kata roksoo dengan cemberut.
"Kalau kau ingin mengeluh, mengeluh saja ke dewa kematian". Cale dengan datar menjawabnya."kita akan masuk sekarang supaya tidak terlalu membuang-buang waktu" lanjut cale.
Knock knock knock
"Ayah ini aku, cale"
"Masuk lah nak" suara dibalik pintu menjawab.
Cale membuka pintu dengan tangan satunya, sedangkan tangan yang lain menggenggam tangan roksoo dan menyeretnya ke dalam ruangan.
Di dalam ruangan itu count sedang duduk di kursi kerjanya, sedangkan countesss dan basen serta Lily duduk di sofa yang berada di tengah ruangan, menatap mereka yang baru saja masuk.
Hal pertama yang mereka perhatikan adalah tangan dari kedua orang itu yang saling bertautan.(namun yang mereka tidak tahu ialah, cale memegang tangan roksoo untuk menyeretnya ke dalam, karena Roksoo agak merasa enggan untuk masuk ke dalam.)
KAMU SEDANG MEMBACA
White Rabbit
FanfictionBagaimana jika Kim rok Soo tidak bertukar tubuh dengan cale henituse. Bagaimana jika Kim rok Soo lebih dahulu di culik oleh sang 'kebebasan' dari pada bertukar tubuh dengan cale henituse dengan perantara Dewa kematian. Dan bagaimana 'jika' saat Kim...