Chapter 2

753 95 9
                                    

ahhh aku pikir, apa yang dikatakan 'orang itu' benar, tentang aku bajingan kurang beruntung, bagaimana bisa aku berada di situasi seperti ini...'

.

.

.

Hari ini merupakan hari yang biasa bagi Roksoo.

Setelah dia mengambil kekuatan kuno perisai di daerah kumuh, lalu mengadopsi 2 anak dari suku kucing kabut, dia benar-benar menjalani kehidupan nya yang damai.

Saat ini dia sedang berjalan-jalan di sekitar kota di salah satu kota yang berada di wilayah henituse,yaitu kota hujan.

Suasananya sungguh damai, Tidak seperti ketika dia berada di 'rumah' yang dimana dia harus pusing memikirkan segala macam aturan yang harus dia patuhi, kata-kata para petinggi, dan gosipan para bangsawan.

Eommanya selalu mengatakan untuk tidak terlalu memikirkan apa kata para 'bajingan' itu dan mengingatkan nya bahwa

"Hidup itu cuman sekali, jadi harus dinikmati, walupun itu tidak berlaku bagi 'kita' yang pernah merasakan kematian hahahaha"

Hahhhh...eomma benar-benar sangat hebat, dia tidak pernah memikirkan apa kata para petinggi disana.

Saat sedang memikirkan semua hal itu, roksoo tiba-tiba merasakan seseorang menarik lengan nya, segera dia menoleh.

"Kau- waktumu telah dibelokkan" kata orang itu.

'apa yang-'

Roksoo terkejut, namun dia menyembunyikan rasa terkejutnya di balik wajah tabah sambil secara pelan melepaskan pegangan orang itu dari lengannya

"Maaf, tapi saya tidak mengerti apa yang anda maksudkan, tuan muda cale" rok Soo menjawab dengan sopan, disertai wajahnya yang tabah.

Yap, sosok yg memegang lengan roksoo tadi tidak lain adalah cale henituse, tuan muda 'sampah'.

"Ck, cincin kehidupan mu dibelokkan sama seperti 'orang' yang datang melapor tentang penyerangan di desa Harris dan meminta bantuan untuk penyembuhan para korban."

"Ahh...jadi dia berhasil menyelamatkan mereka" gumam Roksoo

"Apa yang kau gumamkan tadi?" Tanya cale

"Tidak ada"

Merasakan suatu kejanggalan,cale Menyipitkan matanya untuk melihat sosok yang sedikit pendek darinya.

Sosok itu sedikit kurus,memiliki rambut hitam bagai malam abadi, warna mata coklat kemerahan yang dibingkai oleh bulu matanya yang panjang, bibir merah muda yang terlihat lembut, dan memiliki wajah yang terkesan cantik? Itu juga semakin di percantik dengan sosok itu yang memasang ekspresi tabah. persetan lupakan pemikiran itu, Cale pun mendecakkan lidahnya.

"Ron,ayo kita kembali ke mansion,dan bawa anak ini juga,ada yang harus ku bicarakan panjang lebar dengannya"

Ron yang tiba-tiba muncul di belakang cale menjawab "tentu saja tuan muda"

Roksoo mau tidak mau merinding setelah kedatangan kepala pelayan itu yang tiba-tiba.

'sial, kenapa aku harus bertemu lansung dengan pembunuh ini,sialan, dan lagian "anak"? Apa tadi cale itu memanggilku anak??? Padahal aku lebih tua darinya??? Setidaknya aku lebih tua 2 tahun darinya, secara biologis di dunia in!'

"Maaf tapi saya tidak bisa ikut dengan anda tuan muda, ada 2 anak kucing yang harus ku beri makan di rumah" kata roksoo sambil mengabaikan rasa dingin di punggungnya.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkannya, nanti Ron akan membawanya juga ke mansion, tinggal kamu kasih alamat rumahmu saja"

"Tapi tuan muda-"

White RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang