Aku pikir dengan cara mendiami dia, dia akan tahu keyakinanku hanya satu.
Bahwa aku sanagat mengharapkan kedatangannya untuk merayu agar aku kembali bahagia. Namun, keputusanku ini sudah benar.
Kediaman aku, kedinginanku sudah cukup untuk dia menjauh. Padahal inginku bukan begitu. Sayangnya, dia tidak peka, dia juga lebih memilih mendiamiku.
Kamu tidak mencintaiku setulus orang yang memiliki hubungan yang sakral.
Jadi, bagaimana mungkin kita bisa bersatu dalam ikatan cinta pernikahan.
_Azizahdelviana
KAMU SEDANG MEMBACA
Telah Usai
Poetry(Selesai) Saat bibir tak mampu menjelaskan untung saja akal ini bisa merangkai kata-kata yang berhasil di tuangkan dalam tulisan. Berakhirlah sebuah kata yang bermakna bahkan mungkin disukai banyak orang. Mohon tinggalkan komentar yang membangun aut...
