~ happy reading Minna ~•
•
•
•
•
🍂
Enigma menatap kosong pada langit yang berwarna biru cerah dengan awan tipis tipis yang bergerak perlahan seiring dengan hembusan angin yang menenangkan.Di samping nya ada Harsa yang ikut menikmati suasana menenangkan tersebut. Keduanya sedang berada di rooftop sekolah, yang lain masih sibuk di kantin.
" Bang, capek ngga temenan Ama gue ?" Entah kenapa pertanyaan itu tercetus begitu saja dari Harsa
Enigma menoleh kesamping, melihat tatapan kosong dan satu dari netra yang begitu indah tersebut.
" Gue ngga suka Lo ngomong gitu " cetus Enigma
Harsa hanya terkekeh pelan
" Bang, gue tau gue ini penyakitan. Gue selalu bersyukur karena kalian semua mau temenan Ama anak yang mental nya udah hancur ini."
" Padahal setiap hari mama sering banget ajak gue buat ikut dia. Mama bilang di sana tempatnya indah, tak seperti dunia yang keras ini. Setiap gue milih buat ikut mama, ingatan tentang kalian yang selalu ada buat gue selalu berhasil buat gue tetap bertahan dengan kerasnya dunia. "
Enigma tak tau harus berkata apa, karena kehadiran teman temannya yang selalu membuat nya merasa memiliki keluarga, membuat nya memiliki tetap bertahan.
Enigma menarik Harsa ke dalam pelukannya. Berterima kasih kepada lelaki mungil yang sudah mau bertahan selama ini. Lelaki yang mental nya terganggu, yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri.
" Terus bertahan ya, masih banyak asa yang belum terwujud. Tetap semangat meski aslinya membutuhkan penyemangat. Tetap kuat meski aslinya, ada hati yang perlu di satukan kembali"
" Kita adalah NURAGA, dan NURAGA adalah kita"
___________
Siang ini adalah waktu nya mereka latihan basket. Hanya Bagaskara yang tidak ikut ekskul basket. Karena lelaki itu lebih suka dengan ekskul literasi. Jadi setiap kali Enigma dan yang lain latihan, Bagaskara akan memantau dari jendela perpustakaan yang menghadap langsung ke arah lapangan tempat mereka latihan.
Saat ini bukan hanya latihan biasa, latihan kali ini sekaligus menentukan siapa yang pantas menjadi kapten tim. Ada dua kandidat yang pertama adalah Enigma yang di paksa menjadi kandidat oleh mereka yang suka dengan caranya bermain.
Yang kedua ada Arga yang berambisi untuk mengalahkan Enigma.
" Perhatian semua, tim E akan melawan tim A, ini sekaligus penentuan kapten tim. Jadi harap kerja samanya! " Seru pelatih mereka, sebut saja coach Indra.
Tim E adalah tim Enigma, sedangkan tim A adalah tim Arga.
Keduanya saling menatap sengit. Dari kubu yang berbeda saling lempar ejekan.
" Kali ini gue pasti bisa ngalahin Lo " bisik Arga sembari menyeringai, Enigma yang merasa tertantang menaikkan sebelah alisnya.
" Gue pegang ucapan Lo " sahut Enigma ikut bersmirk
" Btw, uang nya belom Lo transfer " ucap Enigma tepat di telinga Arga, membuat lelaki itu berdecak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia ENIGMA [ Hiatus ]
Novela Juvenil𝘒𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳. 𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢, 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘦𝘣𝘢𝘳 𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘮𝘦𝘴𝘬𝘪 𝘢𝘴𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢. 𝘐𝘯𝘪 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥�...