~ happy reading minna ~•
•
•
•
•
𖥸𖥸𖥸
Enigma tak henti hentinya tersenyum sejak dari awal memeluk sang mama. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tua nya. Enigma tak menyangka kalo tuhan akan secepat ini mengabulkan permintaannya.
" Apa jangan jangan semesta lagi ngeprank gue ya ? " Batin Enigma
" Maafin kami ya sayang, seharusnya dari dulu kami ngga ninggalin kamu gitu aja di sana. Seharusnya waktu itu kami bawa kamu meskipun kita jadi orang susah, sekarang kamu udah gede dan mama ngga nyangka banget kamu bisa bertahan " Enigma tersenyum sendu mendengar penuturan Adira, mamanya.
Tangan nya bergerak menghapus air mata wanita itu.
" Bukan salah kalian, emang Enigma nya aja yang beban. Tapi sekarang mama sama papa ngga perlu lagi kerja keras, biar Enigma aja. Enigma udah gede udah bisa cari uang sendiri " tutur Enigma
" Papa bangga sama kamu " ucap Frans, papa Enigma.
Dalam hati Enigma tak henti hentinya bersyukur. Berterima kasih pada Tuhan yang sudah mau mengabulkan permintaan kecilnya.
" Udah 8 tahun ya gue idup sendiri, sekarang udah ngga lagi "
Flashback on
Malam itu terjadi pertengkaran hebat di sebuah rumah mewah. Teriakan yang saling bersahutan membuat anak berusia 10 tahun tersebut takut.
Dari balik tangga, netra kecilnya melihat bagaimana dahsyat nya kedua orang tuanya bertengkar hingga banyak barang barang yang hancur berserakan.
" AKU NGGA MAU HIDUP SUSAH MAS! " Teriak Adira pada Frans
" AKU JUGA NGGA MAU HIDUP SUSAH!! " Bentak Frans
" Pokoknya aku ngga mau tau mas, bagaimana pun caranya jangan sampai kita jatuh miskin. Aku ngga mau " ucap Adira sembari bersedekap dada dan memalingkan wajahnya
" Rumah ini aku jual " mata Adira melotot saat suami nya mengatakan hal tersebut.
" KAMU GILA MAS?!! "
" Kalo rumah ini dijual, kita mau tinggal di mana?" Tanya Adira
" Ini udah keputusan aku, rumah ini aku jual agar kita bisa ke Belgia dan meminta bantuan orang tua aku " Frans memberi penjelasan.
" Kamu pikir mudah mas ? Trus mau di kemana kan anak kamu yang penyakit itu ? " Tanya Adira sinis
" Enigma juga anak kamu Adira! " Bentak Frans
" Haaah, untuk sekarang biar aku yang urus semuanya. Kamu urus aja barang barang kamu. Besok malam kita berangkat ke Belgia " final Frans
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia ENIGMA [ Hiatus ]
Fiksi Remaja𝘒𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳. 𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢, 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘦𝘣𝘢𝘳 𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘮𝘦𝘴𝘬𝘪 𝘢𝘴𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢. 𝘐𝘯𝘪 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥�...