- PRECIOUS THING -

53 5 2
                                    

⚔️⚔️⚔️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚔️⚔️⚔️

"Baru kali ini saya ingin memberi kritik kinerja kamu di misi ini, Bara, kamu sangat emosional setiap menghadapi istrimu itu."

Karel, yang saat ini di kantornya kembali dipanggil sebagai Bara, menunduk hormat seraya mengepal kuat di dada kanan kepada Smith sebagai ungkapan penyesalan atas kelalaiannya dalam menjalankan misi. Laporan misi yang dibawa olehnya itu membuat Smith menghela napas panjang.

"Saya minta maaf atas kelalaian saya dalam mengontrol emosi pribadi saya dalam menjalankan misi, Komandan," ungkap Bara dengan rasa penuh tanggung jawab sebagai prajurit kepercayaan Smith. 

"Saya paham perasaan kamu, amarah kamu untuk membalaskan dendam keluargamu mungkin masih berapi-api tapi untuk bisa mewujudkan itu juga tergantung bagaimana kamu bisa mendapat informasi dari misi penting ini," kata Smith lagi, "Dari sekian ratus misi yang sudah kamu jalani, bukannya melakukan pendekatan emosional sudah menjadi keahlian kamu, Bara?"

Bara tak bisa mengelak lagi, "Maaf... setiap saya melihat wajah gadis itu, rasanya emosi saya pecah begitu saja... ini adalah kelalaian saya."

"Selama saya mengawasi anak itu, tidak ada tanda-tanda bahaya yang muncul, bagaimanapun dia adalah seorang wanita."

"Saya hanya meningkatkan kewaspadaan saja."

"Kamu ceroboh, Bara," tukas Smith, "Apalagi sampai bawa-bawa Badan Pertahanan Nasional, bisa-bisa kamu yang kena eksekusi oleh para polisi sana karena mencampur-adukan misi kita dengan mereka," jarinya menunjuk kepada salah satu poin pada laporan dimana Bara secara tak sengaja menyebut dirinya sebagai bagian dari Badan Pertahanan Nasional agar identitas aslinya sebagai anggota Intelijen Militer tetap terjaga.

Bara masih menundukkan kepalanya. Sepanjang dia menjalankan misi, baru kali ini Smith mengoceh panjang dan tidak memberi Bara kesempatan untuk memberi penjelasan, yang berarti memang kesalahannya cukup fatal untuk kelancaran special mission yang sedang dia jalani.

Namun, tangan besar Smith yang terulur dan menepuk pelan pundak Bara seketika memberinya ketenangan. Perlahan pria muda itu menaikkan pandangannya untuk melihat raut wajah Smith yang tersenyum simpul, dan bagi Bara senyuman komandannya itu bagai matahari di tengah kegelapan hidupnya.

Smith lebih dari seorang Komandan yang dia hormati, dia adalah bagian dari keluarga yang sangat berharga bagi Bara.

"20 tahun lebih kamu ada dibawah didikan saya, bukan begitu, Kapten Letkol Bara?" 

Bara tersenyum hangat. Senyuman itu tidak pernah muncul kecuali untuk Smith.

"Selama 20 tahun ini saya belum pernah memberitahu kamu soal ini ya," Smith merogoh sesuatu dari saku seragamnya dan mata Bara melotot begitu melihat foto keluarga kecil Smith yang tak pernah ia tunjukkan selama 20 tahun ini.

"Jadi selama ini, Bapak sudah pernah menikah dan memiliki anak?" tanya Bara tak percaya.

Smith tertawa pelan, "Iya, apa terlihat aneh pria berusia 54 tahun seperti saya pernah menikah dan memiliki anak?"

Marriage & RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang