- SELFISHNESS -

47 4 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚔️⚔️⚔️


Situasi yang normal di negara North Country, namun arti dari kemerdekaan yang mereka teguhkan masih menjadi pertanyaan bagi seluruh masyarakat North Country.

Tanah suci pada perbatasan North dan South Country, Himmeland, belum sepenuhnya jatuh di tangan mereka.

North Country adalah negara dengan iklim paling drastis, dimana suhu di pagi hingga siang hari yang bisa mencapai 40 celcius dan suhu di malam hari bisa mencapai 10 celcius. Sebagai negara yang dibantu dukungan ilmu dan teknologi oleh negara maju yang paling berpengaruh di dunia yakni West Country, berbagai cara untuk mengupayakan kestabilan iklim, suhu bahkan sampai mengontrol fenomena alam namun tetaplah yang namanya kehendak Tuhan pada semestanya mustahil bisa dikendalikan oleh manusia.

North Country, tidak, pemerintahannya memang berisikan para bedebah penantang alam semesta.

"Himmeland adalah tanah suci leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu! Para leluhur sudah menggariskan takdir pada seluruh kekayaan yang ada pada Himmeland sebagai milik bangsa asli Pulau Utara, yaitu bangsa asli leluhur kami, warga North Country!" Perdana Menteri Vylan menegaskan kalimatnya pada sebuah berita televisi Internasional guna menarik simpati masyarakat seluruh dunia, tanpa mempertimbangkan bahwa di era sekarang, banyak para cendekiawan yang dapat meluruskan ucapan rekayasa para bangsa North Country lewat media canggih yang lebih mudah diakses daripada berita di TV.

Masyarakat dunia sudah muak dengan kemunafikan North Country, tapi kalau ada West Country di belakang mereka maka tak ada pilihan selain menutup mata atas ketegangan dua negara tetangga antara North dan South Country.

"Kami akan bantu kalian untuk memerangi orang-orang Selatan atas tanah leluhur kalian, kami punya banyak senjata militer khusus dengan teknologi tinggi yang bisa memusnahkan kurang lebih setengah populasi dari target wilayah," ungkap Presiden West Country, Bernard, lalu dia menyodorkan selembar kertas dengan senyuman miring, "Tapi kalian tidak lupa kan dengan kesepakatan awal kita?"

Vylan mengumpat dalam hati, jumlah transaksi sumber daya alam yang diminta West Country saat ini diluar dari kepemilikan North Country karena negaranya sendiri juga sedang mengalami krisis. Untuk bisa meraup lagi sumber daya yang diminta, setidaknya dia harus mengerahkan sedikit pertumpahan darah di perbatasan tanah suci Himmeland. 

Politik yang begitu memprihatinkan, Vylan harus mempertahankan kedaulatannya dengan ribuan cara kotor bahkan senyuman palsunya pun tak menggariskan ketulusan hati sebagai manusia sedikitpun.

"Tentu saja, kesepakatan awal kita adalah prioritas utama, jangan khawatir," ujar Vylan.

"Semakin banyak peluru yang kita terima, semakin banyak pula kesempatan kalian untuk menguasai tanah leluhur bahkan bisa lebih dari itu, bukan begitu, Pak Perdana Menteri?"

Marriage & RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang