Bagian 2

660 63 0
                                    

Jujutsu Kaisen belongs to Gege Akutami

a Little Liliy of the Valey belongs to RamaLina

Malam hampir larut, bahkan jarum pendek sudah melewati angka sembilan yang tertera pada jam dinding.

"Sial!" (Your Name) memaki, dalam hatinya menyesal karna mengikuti perintah seniornya di kampus untuk terus membawa ponsel agar mudah dihubungi di saat-saat genting, "seharusnya tidak usah kubawa!"

(Your Name) jarang menggunakan ponsel, hampir sembilan puluh delapan persen waktu dalam satu harinya. (Your Name) tidak menyentuh ponsel dan menghabiskan waktu dengan membaca buku.

"Kau benar-benar meremehkan teknologi yang ada!!!" (Your Name) meringis, seniornya selalu berhasil membuat telinga siapa saja berdengung dan terasa sakit setiap kali marah, dalam hal mengingatkan.

"Huh? Aku sudah menguncinya dengan benar" (Your Name) terdiam beberapa saat, lima menit untuk menyadari kalimat yang baru saja di ucapkannya, "hah-.. benar. Tadi aku menguncinya karna pihak guru mengatakan dokter yang berjaga tidak bisa hadir,"

(Your Name) merutuki kebodohannya, hal ini selalu berhasil membuatnya teringat dengan salah satu mantan kakak kelas yang ceroboh dan selalu mengganggunya setiap kali ada kesempatan.

"Ya.. ya.. aku benar-benar sudah ketularan sifat bodohmu.." (Your Name) sudah mengambil siaga, kaki kanannya sudah terangkat, bersiap menendang pintu untuk membuka secara paksa- masalah mengganti karna rusak akan ia pikirkan belakangan, toh (Your Name) besok kembali lagi ke sekolah ini, "-..senpai"

Brak- (Your Name) terdiam, masih dengan kaki kanannya yang mengambang, bukan karna ia berhasil menendang dan membuat kehancuran pintu yang lebih besar di luar perkiraannya.

kedua manik emas milik (Your Name) berhasil menangkap para kutukan kecil yang berlarian di lorong sekolah, "Hei.." kutukan kecil yang mengikuti kutukan besar menyerang sejak tadi, berbalik memandang kearah (Your Name) dengan tubuh bergetar ketakutan,

 "mengingkir," Tap- langkah (Your Name) mendekat, sinar cahaya keemasan memenuhi lorong kelas membuat kutukan kecil itu menghilang dalam waktu singkat.

Pemurnian- bagaimana para tetua yang selalu memarahinya sejak dulu, kini terdengar jelas begitu saja dari telinganya.

inilah yang membuat (Your Name) tidak mau berurusan dengan kutukan banyak-banyak, dibanding mengingat bagaimana para tetua klan mengomel, (Your Name) lebih baik mengingat acara komedi yang tayang setiap malam.

Blar- dinding sisi lain sekolah yang meledak, dan monster besar yang berhasil melarikan diri menuju atap sekolah di gedung sekolah satunya lagi.

"Aku masih ingat jika pihak sekolah hanya meminta untuk pengecekan kelengkapan ruang kesehatan," (Your Name) bergumam, satu tangannya mengusap belakang lehernya yang terasa kaku mendadak- sadar jika pekerjaannya bertambah.

"Hahahaha!! Zaman sekarang sudah lebih bagus!! Wanita dan anak kecil bermunculan seperti belatung! Luar biasa!! Saatnya pembantaian!"

(Your Name) mengernyit, niat hanya ingin mengikuti kutukan yang sudah merusak dinding sekolah untuk mendapatkan gambar dan membuktikan jika bukan ia yang bukan melakukan kerusakan.

Justru harus bertemu dengan kutukan yang lebih buruk di luar perkiraannya,

"Apa yang kau lakukan dengan tubuhku? Kembalikan!"

a Little Lily of the Valey (JJK x Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang