a Little Lily of the Valey (JJK x Male Reader)

Bagian 10

Jujutsu Kaisen belongs to Gege Akutami

a Little Liliy of the Valey belongs to RamaLina

"Hei diam sebentar!! Orangnya sudah datang!"

"Bukannya dia kakak tingkat yang mendapatkan penghargaan tahun sebelumnya?"

"Iya kan ... banyak yang ga nyangka jika dia terlibat langsung dari kecelakaan dua murid yang ada di rumah sakit sekarang,"

"Bukannya itu ada kaitannya dengan hal mistis?"

"Hei! Jangan bercanda! Zaman sekarang hal mistis? Kamu ini hidup di jaman apa? jaman Heian? Hahaha, sudah pasti kakak tingkat itu sedang tidak beruntung. Lagian, banyak saksi yang mengatakan jika bangunan itu sudah tidak layak pakai kok~"

(Your Name) memandang kedua adik tingkatnya dengan pandangan datar, bukan sekali tiga kali ia mendengar kalimat yang sama hari ini- hal ini sontak membuat kedua adik tingkatnya merinding dan langsung pergi dengan wajah pucat.

"Apa dia mendengarnya?"

"Kau bodoh ya?! sudah mengatainya sekeras itu masih bertanya?!"

"Katanya dia dekat dengan dewan kampus, bagaimana jika kita di keluarkan?"

"Habislah! orang tuaku akan marah besar! mereka sudah memberikan mobil berkat aku masuk fakultas kedokteran-"

(Your Name) mengabaikan, lagi pula suara keduanya semakin tidak lagi terdengar saat menyatu dengan sekumpulan mahasiswa lain.

Selain itu, ia juga tidak bisa berbuat banyak, beritanya sudah di muat di halaman koran, ditambah dengan media sosial yang membuat berita itu semakin menyebar dengan cepat- ralat. ia bisa saja membungkam media dengan status orang tuanya.

tapi berurusan dengan kedua orang tuanya, hanya akan membuatnya kembali ke Inggris dan kali ini orang tuanya benar-benar tidak akan mengizinkannya kembali ke Jepang.

"Kau tidak mungkin terpengaruh dengan omong kosong anak muda sekarangkan?"

(Your Name) menutup mata, sebelum akhirnya menghela napas pelan.

"Yang benar?"

(Your Name) tidak peduli sejujurnya, ia datang ke kampus pun hanya ingin mengambil laporannya yang tertinggal sebelum memasuki skripsi mengingat ia sudah tingkat akhir saat ini.

Para dosen menaruh harapan besar dengan memintanya berkerja di salah satu Rumah sakit terbesar di Tokyo saat ini, karna itu (Your Name) berusaha menghindari kontak karna tidak ingin membuat mereka kecewa begitu saja.

"Ya ... maaf, seharusnya aku tidak begini padamu. Kau juga pasti terkejut dengan kejadiannya,"

Masalahnya adalah... (Your Name) tidak mungkin menolak dengan mengatakan sedang melakukan pekerjaan pembasmian kutukan tingkat tinggi- jauh berbeda dengan profesinya saat ini.

"(Your Name)..? kau dengar aku, katanya dosen meminta datamu untuk memasukkan data ke jurusan profesi,"

Sial, (Your Name) memandang teman seangkatannya dengan pandangan segan.

"Apa? akukan cuman menyampaikan,"

(Your Name) menghela napas, tidak salah juga. Yang salah mantan kakak kelas yang menyeretku berulang kali ke masalah ini entah apa tujuannya, (Your Name) memilih memandang kearah lain.

Sial! pandangannya justru bertemu dengan manik biru yang sedang memandangnya lekat, tidak lupa dengan tangannya yang melambai dan terus memanggilnya.