Bagian 23

118 13 0
                                    

kedua manik emas milik (Your Name) memandang kearah takoyaki yang masih dimasak dengan uap yang mengepul, bagaimana potongan gurita besar yang perlahan tenggelam dalam tepung panas meleleh lalu menyatu dan menjadi bulat dan dibalik berulang kali hingga warnanya menjadi kecoklatan.

atau, bagaimana bola-bola takoyaki yang sudah matang. diletakkan diatas tempat dengan saus mayonais yang melapisi dan taburan kotsubushi yang menjadi pelengkap diatasnya. 

hal sederhana yang berhasil membuat (Your Name) tenggelam dalam dunianya sendiri,

"Hei! kau saja yang bicara!"

"Tidak! kau saja!"

"Tampannya! dia benar-benar memperhatikan bagaimana cara membut takoyaki!"

"Apa dia sudah punya pacar?"

(Your Name) mengulas senyum tipis sambil membayar dan menerima takoyaki miliknya, setelah menerima kembalian miliknya. tangannya yang bebas mengambil ponsel yang tersimpan dalam saku jaketnya, dan menghubungi Fushiguro.

"Kyaa!! siapa yang dia hubungi!"

"kekasihnya?"

butuh satu menit menunggu untuk tersambung, tapi berakhir hanya ada nada dering dan suara operator tidak asing yang terdengar bahkan  di panggilan kedua.

"He.. ada apa? ada apa?"

"Kekasihnya tidak menjawab?"

"Huh! jika aku kekasihnya, aku tidak mungkin mengabaikan telpon dari pria tampan seperti itu!"

kedua manik emas millik (Your Name) menatap kesekeliling, sebelum akhirnya menghela napas lelah. merasa penat dengan daerah Tokyo yang selalu sama dimatanya setiap kali ia berpergian, sial! panas banget! kenapa Tokyo selalu ramai seperti ini?! gerombolan apa ini? apa mereka sedang berkumpul mengumpulkan sebuah petisi? politik? demonstrasi mahasiswa?- (Your Name) berpikir keras sambil memperhatikan.

sebuah makian dalam benak tanpa merasa bersalah- tidak bisa menyalahkan. (Your Name) sendiri tidak pernah sadar jika dirinya selalu berhasil menjadi pusat perhatian banyak orang.

Megumi.. anak ini! (Your Name) menatap kearah layar ponselnya yang kembali mati dengan pandangan datar, meski dalam benaknya sudah berulang kali memaki.

"Ano-... jika anda tidak kebertan, apa saya boleh meminta id line anda?"

"Ah! senpai," (Your Name) berhasil mendapatkan panggilan dari orang yang bahkan tidak sering dihubunginya, "ada apa? aku tidak mau disuruh-suruh lagi," (Your Name) membalas dengan langkah yang menjauh dari tempat berdirinya karna merasa gerah, "aku tidak mau! akukan sudah bilang!"

sementara (Your Name) memandang segalanya dengan pandangan lurus, dan nada menjawab yang terlewat datar.

seorang gadis yang baru saja datang menghampiri (Your Name), membeku dengan senyum menghias wajahnya.

Di-dingin!! mereka memandang kearah (Your Name) dengan pandangan tidak percaya,

"Tidak.. itu hal yang polos... bisa jadi yang ia coba hubungi itu kakak kelasnya?!"

"Pria seperti itu yang tidak melirik gadis sembarang adalah pria yang langka!"

(Your Name) melangkah semakin cepat, lalu berbelok saat merasakan gerah disekitarnya tidak kunjung menghilang. ia masih ingat saat meminta Megumi dan Nobara untuk membeli minuman karna cuaca yang cukup terik,

"Panas!"

"Belilah minuman dengan Megumi,"

(Your Name) masih ingat saat menyuruh mereka tiga puluh menit lalu sambil menunggu takoyaki miliknya selesai dimasak. 

a Little Lily of the Valey (JJK x Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang