Bagian 25

154 14 0
                                    

"Hahahaha! penyihir itu!! sangat bertolak belakang dengan penampilannya dia sangat kasar!" satu menit kemudian Mahito menghentikan tawanya, kedua maniknya memandang kearah tanah dan bebatuan yang ditibaninya, berubah menjadi panas dan berhasil membuat tubuhnya perlahan terbakar meleleh dan mulai menempel pada tanah.

Rasanya sakit! apa-apaan ini! sejak kapan dia- kedua maniknya memandang kearah manik emas yang memandangnya lurus.

"Ini salah satu budakmu?"

"Kejamnya, bisa ganti panggilan budak itu dengan rekan?" Geto membalas, memperhatikan (Your Name) dari jauh, "kau bilang hanya ingin menunjukkan tempat sajakan?"

(Your Name) melirik kearah Geto yang sedang memandangnya waspada, "aku berubah pikiran, lagian setengah tubuhnya sudah meleleh. bagus untuk eksperimenmukan?"

"(Your Name),"

kedua manik emas milik (Your Name) semakin berkilat semangat,

"Kenapa kau tidak mengejar temanmu yang terluka saja? dia pasti ada di suatu tempat," Geto memberikan saran sebelum (Your Name) memikirkan ide gila lainnya,

"Kau memanggil namaku dengan benar, jadi boleh aku lelehkan nih?"

belum sempat Geto membantah dan menolak usulan. (Your Name) sudah lebih dulu berbicara kembali dengan Mahito,

"Bagaimana rasanya? panas ya? tebakar? kau sedang dimurnikan loh.. kau tidak takut?" (Your Name) memandang lurus, memperhatikan setiap ekspresi yang ditunjukkan sosok didepannya, "tanah dan batu ini.. perlahan akan menjadi larva panas untuk tubuhmu- lalu,"

(Your Name) terdiam, hanya ada sisa lelehan yang mengering dengan uap panas mengepul diatas tanah. "begitu ya.."

"Apa-apaan dia-"

"Jangan," Geto membantah cepat saat Mahito akan membalas serangan yang diberikan (Your Name) tiba-tiba padanya, 

"Apa? kau pikir aku takut, karna itu diam saja saat dia melakukan serangan-"

"Benar, sebaiknya kau diam saja" Geto memotong perkataannya cepat, "atau kau akan termurnikan," kedua manik hitamnya memandang kearah (Your Name) yang tengah membuka tas kecil yang dibawanya,

"Apa..-"

"Kau bisa menjaga jiwamu dengan baik, karna itu kau masih bisa memodifikasi tubuhmu sesuka hatimu. sekalipun tubuhmu meledak dan hancur karna energi yang berbenturan dengan milikku," (Your Name) memberikan jas hujan miliknya,

"Kau-.."

"Apa?" (Your Name) membalas Mahito dengan pandangan dingin, "aku hanya memberikan karna kau tampak menjijikan tanpa mengenakan pakaian,"

(Your Name) beranjak dari hadapan Mahito karna merasa jengah terus ditatap  dari belakang,

"Jangan salah paham, aku tidak bersimpati pada energi terburuk. aku hanya memberikan apresiasi padamu," (Your Name) memandang kearah Mahito lekat, "meski kau kasar dan tidak bisa menghargai tubuhmu dengan baik, tapi kau berusaha keras menjaga jiwamu,"

"Untuk seorang yang mengandalkan energi negatif demi pertahanan dan penyerangan, itu hal yang langka-... tidak. mungkin aku baru beberapa kali bertemu dengan orang yang sama sepertimu,"

"Bagaimanapun.. selama ini aku hanya bertemu dengan energi kutukan yang angkuh dan hanya main bag big bug saja," (Your Name) mendekat sebelum akhirnya berbisik, "kuberi tahu, budak yang punya akal menarik hanya dirimu,"

"Budak?"

"Apa bisikanmu kurang keras?" Geto tersenyum dengan sudut bibir yang berkedut menahan kesal,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a Little Lily of the Valey (JJK x Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang