Bagian 20

131 12 0
                                    

(Your Name) memangku wajahnya, menatap kearah samping dimana sosok Yuji menghilang dalam sekilas setelah Satoru datang dan meminta ikut bersamanya,

"Aku sih tidak mau mengajakmu huuuuu! Aku masih marah padamu,"

(Your Name) menghela napas, kedua manik emasnya masih memandang datar. Sudah menebak tempat mana yang akan Satoru tuju dengan membawa Yuji pergi sepuluh menit lalu.

Manik emasnya kini melirik kearah telapak tangannya bercahaya samar, "kiseki," (Your Name) bergumam pelan, sebuah mantra yang baru dipelajarinya satu bulan terakhir, "ah-.." (Your Name) memandang kearah partikel kecil yang membentuk kunang-kunang bercahaya menyusuri jalan kemana Yuji berada, "kenapa harus muncul?"

Ia yang menggunakan mantra, ia juga yang menyesal. 

waktu meninggalkan sisa kemampuannya pada Yuji cukup singkat, terlebih pertemuannya sekilas dengan Sukuna membuatnya memperkirakan jika tidak ada sisa kemampuannya pada diri Yuji.

Energi kutukan dan energi pemurnian miliknya saling bertolak belakang bahkan melahap satu sama lain, semakin lemah salah satu energi dari keduanya. maka energi yang lemah yang akan dimakannya,

dan Kuil yang ia datangi, adalah kuil Sukuna dimana energi kutukan besar saling berkumpul. energi pemurnian miliknya yang hanya dalam keadaan setengah sadar saja, bisa dilahap hidup-hidup sesuai dengan perkataan Sukuna sebelumnya,

Sukuna bisa mengambil jiwa dan meninggalkan cangkang kosong yang merupakan tubuhnya di dunia nyata.

Anehnya, Sukuna benar-benar hanya menyapa dan tidak menyerang seperti perkiraannya. jauh berbeda dengan rumor yang selalu ia dengar ratusan tahun sebelumnya.

berbicara mengenai jejak energi pemurnian miliknya, (Your Name) masih ingat pertama kali dan niat saat ia mempelajarinya adalah untuk menemukan buku jurnal yang selalu menghilang saat ia simpan di laci kampus- dan itu terus terjadi sepanjang semester pertama.

Kakak tingkat yang tidak menyukai hasil laporannya, terus-menerus mencuri jurnal hasil laporannya dan mengambil ahli hak milik dengan menyebutkan jika itu hasil laporannya.

Keberuntungan masih berpihak padanya, saat berdebat di depan dekan kampus. kakak tingkat yang mencurinya, tidak bisa menjelaskan dengan baik seperti ia mencatat hasil laporan dalam jurnal.

"Kekanakan," gumam (Your Name) pelan jengah, meski begitu ia masih melangkahkan kakinya untuk naik keatas dan keluar dari ruang persembunyian dimana tempat Yuji berlatih sekaligus bersembunyi.

tidak- bukan diperuntukan pada kakak tingkat yang memang ia sudah ketahui kebodohan dan kecerobohannya. melainkan untuk seorang Gojou Satoru. yang akhir-akhir ini memiliki perasaan labil saat bersama dengannya.

Cahayanya cukup terang, mungkin karna malam hari. Jika disiang hari aku benar-benar tidak bisa melihat jejaknya- (Your Name) mulai memikirkan untuk menambahkan serbuk pewarna sebelum menggunakan kemampuannya untuk mencari jejak.

Tidak, aku yang bodoh sejak kembali bertemu dengan senpai. Padahal teknologi sudah canggih dan aku bisa melacaknya lewat GPS, (Your Name) menghela napas lelah. Satu tangannya yang bebas memijat keningnya pelan.

Kepalanya selalu terasa sakit mendadak setiap kali ia menemui masalah yang berhubungan dengan Gojou Satoru.

Meski begitu .. ini bagus, tidak akan ada kutukan tingkat rendah yang mendekat karna energi yang bertabrakan. Ya... lagi pula kutukan mana yang bodoh dengan asal mendekati hanya karna bercahaya?

Tap- (Your Name) berhenti, tiga kutukan tingkat rendah menjadi sekelompok kecil yang tengah saling mendorong, berebut mencoba menyentuh cahaya yang berasal dari kemampuan miliknya.

a Little Lily of the Valey (JJK x Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang