Menghela napas—
"Hah~" sekali.
"Hah~" dua kali.
.
.
.
"Hah~" sepersekian kalinya.
"HEI! Bisakah kau tak berbagi kesialan pada kami, Xuan?" cibir Xiao Zhan pada sang raja mengeluh—Hao Xuan. Bukannya merasa tersindir, Hao Xuan memilih menggulingkan tubuhnya di bed milik Xiao Zhan dan Yibo itu. Berguling-guling hingga—
GEDEBUGH
Ia terjatuh dari sana. Xiao Zhan menggelengkan kepalanya, heran. Terkadang salah satu sahabatnya ini terlihat sangat luar biasa, ketika menari ia memang luar biasa dan sekarang ia juga sangat luar biasa.
Persis seperti orang idiot.
Tawa Yubin meledak, ia melupakan sejenak kartu di tangannya yang dengan gampangnya di lihat oleh Yibo dan si tukang tidur di kelas itu langsung menyusun rencana mengalahkannya. "Yibo, kau mengintip kartuku!" tuding Yubin ketika dia menyadari Yibo dengan santainya membandingkan kartu di tangannya dengan kartu miliknya sendiri.
"Aku hanya bosan, Xiao Zhan." keluh Hao Xuan—lagi.
"Kau berencana liburan lagi ke rumah pamannya Sehun itu? Kalau aku sih, BIG NO!" Xiao Zhan merinding sendiri mengingat boneka dan kasus kerasukannya. Hiii~ bagi dia yang paranoid hantu tentu saja itu mengerikan.
"Aku berpikir bagaimana jika para penggemarmu tahu kalau kau itu penakut." Sean berpendapat. Seseorang yang sedari tadi diam karena berkonsentrasi dengan kartu di tangannya akhirnya berbicara. Xiao Zhan memutar bola matanya, "Itu bukan penakut, aku hanya kena Ghostopobia." ucap Xiao Zhan santai.
"Aku baru dengar itu." Pendapat Yibo, dan semua hanya manggut-manggut saja. Toh apapun kata Yibo adalah benar dan mereka tidak pernah tahu apa maksud dari bahasa bahasa alien yang sering di gunakan Xiao Zhan dalam mendeskripsikan paranoidnya.
"Berarti kau kurang baca buku, Yibo. Ghost itu hantu, phobia itu kelainan yang menyebabkan ketakutan akibat suatu hal yang bisa dibilang tidak di sengaja. Nah jadi, Ghostopobia itu ya pobia terhadap hantu." Xiao Zhan berbicara asal. Dan Sean sekarang mengerti bahwa Sehun yang menganut Yiboisme, juga memiliki penjelasan yang sama asalnya dari Xiao Zhan.
"Eh … Ngomong-ngomong mana Sehun?" Tanya Yubin yang membuat semua melirik ke arah Sean. "Dia terus memarahiku jadi aku tinggalkan saja di kamar." Sean memajukan mulutnya, sebenarnya ia tidak terlalu suka dengan sikap Sehun belakangan. Terlalu temperamental.
"Kurasa kita perlu bicara dengannya." pendapat Hao Xuan.
🏵🏵🏵🏵🏵
Sinar mentari terasa menusuk di kulit, suara serangga-serangga musim panas terdengar. Sehun tak mengerti. Kondisi tubuhnya sepertinya tidak dapat di anggap enteng, ia merasa kedinginan.
Kedinginan di musim panas. Bukankah itu sangat tidak lazim?
Ia keluar dari selimutnya, ia haus. Sepertinya ia tak bisa membedakan kapan siang dan malam di karenakan ia tak pernah keluar dari kamarnya lagi sejak kepulangan mereka dari liburan di penginapan pamannya beberapa waktu lalu. Ia setidaknya harus bersyukur karena teman sekamarnya, Sean yang begitu rajin membawakannya makanan.
Sehun melihat jam dinding, pukul setengah dua belas. Ia tahu ini siang, ia melirik cahaya matahari yang masuk lewat sela-sela jendela kamarnya yang tak pernah ia buka. Kondisi badannya sedang tidak enak. Dia bahkan tak nafsu untuk makan dan lambungnya menolak adanya makanan yang masuk.
Ia menderita.
Sangat, dan ia bermimpi bertemu dengan ibunya. Tapi wanita tercantik dalam hidupnya itu menetap di luar negeri dan inilah alasannya mengapa ia berada di asrama sekolah. Ia kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST
FanfictionHantu itu tidak ada, tapi aku melihatnya.... "Kau percaya Hantu?" " percaya, Xiao Zhan itu adalah bukti nyata, Ia adalah setan yang terlihat" "Demi Tuhan, mengapa hidupku jadi semengerikan ini!" "Diamlah, Hao Xuan, Aku bahkan tak percaya adanya Tuha...