02: Imagination Friend

82 18 3
                                    

"Idemu sungguh luar biasa, teman." Hao Xuan menghela napas, sedari tadi mulutnya tak berhenti mengoceh tentang betapa luar biasanya salah satu temannya bernama Oh Sehun yang tampaknya asyik melihat pemandangan asri di sekitar mereka.

Xiao Zhan sendiri tidak habis pikir, mengapa Hao Xuan tidak bisa berhenti mengoceh. Tentang—

Betapa laparnya dia.

Betapa lelahnya dia.

Sementara mereka semua di sini kelelahan dan Hao Xuan yang tampaknya begitu excited terhadap kegalauan mereka mencari jalan. Memang benar, tersesat di daerah pelosok desa adalah ide terbaik yang pernah mereka bayangkan. Tapi—

"Bisakah kau diam dan nikmati saja pemandangan ini?" Sehun berucap mematahkan perkataan Hao Xuan.

Hell yah—

Pemandangan? Mereka hanya berhadapan dengan hutan dan beberapa jurang yang terlihat curam. Jalanan setapak yang terlihat tidak cocok untuk scene Bollywood yang membutuhkan taman bunga dan pohon untuk adegan saling kejar dan bersembunyi. 

"Tidak." itu jawaban dari seorang Yibo. "Bagaimana jika beristirahat di sana dulu, hari mulai senja?" lelaki yang lebih memilih diam sedari tadi tersebut berbicara. Membuat Sean, menatap kagum padanya. Tidak ada yang lebih istimewa dari Yibo yang mengeluarkan pendapat.

"London Bridge is falling down

Falling down, Falling down

London Bridge is falling down

My Fair lady." Sean kembali berdendang.

"Hei, Sean. Berhentilah menyanyikan lagu aneh itu!" Yubin sedikit gemetar juga, kakinyalah yang pertama menginjak jembatan kayu untuk menyebrangi sungai kecil berarus deras demi mencapai pondok yang di tunjuk oleh Yibo tadi. Sean selalu menyanyikan lagu aneh yang mengisyaratkan jembatan akan jatuh meski ia tahu bahwa ia tak sedang melewati jembatan London. Tapi, rasanya hampir sama. Sama-sama mengerikan dan pasti sakit ketika jatuh.

"Percepatlah sedikit Yubin, kau persis seperti seorang wanita." Mulut seorang Xiao Zhan memang susah diajak kompromi. Yubin takut ketinggian, ia menelan ludahnya sendiri. Yibo bukan tipe sabaran sehingga dia mendorong tubuh Yubin. "Tutup saja matamu!" perintah Yibo dan Yubin melakukannya. Tiba-tiba ia sudah berada di seberang jembatan.

🦁Yizhan🐇

Sean berjalan tepat di belakang Sehun. Dia tepat menggenggam ujung bagian belakang pakaian Sehun ketika ia melihat sesuatu di dalam pondok, membuatnya mengkeret takut. "Sean kau baik-baik saja?" Hao Xuan yang seperti melihat oasis untuk beristirahat menghentikan langkahnya ketika di dapatinya Sean yang berdiri di sampingnya tampak begitu ketakutan.

"Jangan masuk!" hampir terisak.

"Sudah berapa kali kukatakan, berhentilah menjadi seorang yang begitu paranoid." Yibolah yang berkata. Terkadang ia muak dengan segala yang berbau mistis—yang jelas tidak bisa ia lihat dengan matanya dan di terima dengan akal sehatnya—yang selalu menjadi topic pembicaran seluruh teman-temannya.

Apakah perasaannya saja?

Ataukah ketika memiliki teman, tema pembicaraan adalah semua hal yang berbau mistis?

Sehun setuju atas perkataan Yibo, dan memang seseorang yang terlihat paling waras diantara mereka adalah seorang Wang Yibo. Siswa yang selalu tidur ketika pelajaran dan mendapat nilai di atas tujuh puluh untuk tiap mata pelajaran. "Biar aku yang periksa!" putus Sehun. Ia hanya menduga mungkin saja hewan melatalah yang berada di sana.

Kriieett—

Pintu gubuk itu terbuka.

Gelap dan kosong. "Tidak ada apa-apa di sini." ujar Sehun melihat ke seluruh ruangan. Hingga—

GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang