Criingg—
Criingg—
Praangg—
Xiao Zhan mengapit lengan Yibo dan Yubin di samping kanan dan kirinya. Ia menatap lirih pada seorang paranormal yang di panggil oleh Hao Xuan atas pertolongan senior gila mereka—Luhan. Luhan duduk di sana memperhatikan dengan seksama wanita tua yang tengah membakar dupa dan menggerak-gerakkan lonceng di tangannya.
"Apa benar ini akan bekerja?" Yibo berbisik di telinga Luhan yang kebetulan duduk di sampingnya. Sedikit penasaran namun rasa ketidakpercayaannya lebih mendominasi. Apa yang dilakukan wanita gila itu, inilah yang menghantui pikirannya.
"Berikan aku garam itu!" Hao Xuan menyerahkan garam dapur yang diminta oleh sang paranormal. Sang paranormal pun memulai ritualnya kembali, ia menaburkan garam itu pada tubuh Sehun yang duduk di tengah lingkaran yang dibuatnya.
Hawa dingin tiba tiba saja berhembus, membuat Xiao Zhan, Yubin, Hao Xuan, Luhan bahkan Yibo sedikit bergidik. Mereka melihat ke sekeliling kamar Sehun tersebut, mencoba mencari arah angin yang datang, tapi bukankah mereka sudah menutup seluruh pintu dan jendela.
Jadi tidak mungkin kalau—
"ARGGHHH!" tiba-tiba saja paranormal itu berteriak histeris. "MAAMAAAAA!" dan Xiao Zhan mengikuti jejaknya sambil bersembunyi di balik tubuh Yubin.
Yibo menatapnya datar. Apa gerangan yang terjadi pada sang paranormal. Yibo berpikir ia hanya sedang acting agar mereka memanggilnya lain waktu. "Orang ini gila." desis Yibo yang hanya bisa di dengar oleh Luhan. Luhan yang bahkan sudah ketakutan menatap tak percaya pada salah satu juniornya tersebut.
Sean ada di sana, ia bersembunyi di dekat lemari. "Dia membawa terlalu banyak kemari." gumam Sean dan seluruhnya melirik ke arah Sean yang tampak ketakutan. "Bahkan yang berada di kelas kita datang kemari karena mencium dupa itu." Xiao Zhan semakin kencang memeluk tubuh Yubin.
"Yak yak! Ja—jangan mencekikku!"suara Yubin bahkan seperti diujung tenggorokan karena ulah salah satu sahabatnya itu. "Tapi aku takut." ucap Xiao Zhan, tapi ia melonggarkan pelukannya juga.
Sang paranormal itu terjatuh di lantai, ia menghisap jempol kakinya. Jujur, Hao Xuan bahkan jijik melihat hal itu. Sehun tak mengerti, air matanya lolos begitu saja melihat sosok sang paranormal kini. "Huks huks … cucu belikan Allen cucu." pekiknya. Ia mencoba meraih siapapun di sekitarnya membuat semuanya mencoba menjauh kecuali Sehun yang masih mematung.
"Siapa kau?" Luhan lah yang pertama bertanya.
"Allen mau cucu." ucap sang paranormal itu, membuat Hao Xuan menarik tubuh Yibo agar menemaninya mengambil susu di kulkas.
Hao Xuan memberikan sekotak susu yang tinggal setengah pada sang paranormal dan paranormal itu meneguknya. Tapi ia kembali memuntahkannya. "Tidak enak!" pekiknya. Membuat Hao Xuan terkejut ketika paranormal itu melemparnya dengan kotak susu tersebut.
"Tidak sopan." cibir Xiao Zhan. Tandai bahwa Xiao Zhan tidak pernah takut pada manusia, ia hanya takut pada hantu.
"ALLEN BENCI KAU!" dia menunjuk Xiao Zhan dan Xiao Zhan langsung menaikkan sebelah alisnya. "AKU JUGA TIDAK MENYUKAIMU!"
Astaga—
Mereka melupakan kalau Xiao Zhan itu adalah sosok setan yang takut hantu. Tapi ketika hantu itu berwujud di dalam tubuh mahluk hidup, ia takkan merasa takut. "Sudahlah, Hei!" Luhan memperingatkan para adik kelasnya itu. "Kau yang selama ini mengganggu Sehun?"
Sehun tersentak ketika Luhan mengucapkan namanya di depan paranormal yang kerasukan itu. Dia menggeleng, "Allen tidak menganggu kakak itu, Allen hanya ingin belmain."
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST
Fiksi PenggemarHantu itu tidak ada, tapi aku melihatnya.... "Kau percaya Hantu?" " percaya, Xiao Zhan itu adalah bukti nyata, Ia adalah setan yang terlihat" "Demi Tuhan, mengapa hidupku jadi semengerikan ini!" "Diamlah, Hao Xuan, Aku bahkan tak percaya adanya Tuha...