Happy reading
Hari ini aku memutuskan membeli beberapa novel untuk stok bacaan ku di rumah, dan hari ini adalah hari ke 7 setelah seminggu yang lalu kejadian malam itu dimana askara melamar titania.
Aku menghabiskan waktu ku dikamar tanpa keluar.
Sejak kuliah selesai 6 bulan yang lalu aku jadi seorang pengangguran.
Aku hanya diam diri ramah saja, lagian aku juga akan menghabiskan sisa waktu ku untuk yang membuat diriku sendiri bahagia.Tentang seminggu yang lalu aku sudah menerimanya meski sampai saat ini aku belum rela.
Lagian umur ku ga akan panjang dan askara tidak akan bisa bersama denganku.Benar takdir askara hanya titania kakak perempuan ku.
Aku telah mengiklaskan semuanya aku ingin pergi dengan tenang dan memgahabiskan sisa umur ku dengan hal yang membuat aku bahagia.
Namun munafik rasanya jika aku mengatakan aku tidak mencinta askara lagi.
Dia tetap akan menjadi cinta pertama dan terakhir aku.Aku kini masih memilih beberapa buku di rak buku grandmedia yang terletak di pusat kota.
Setelah selesai mengambil beberapa buka aku bergegas untuk bayar.
Sangat menyenangkan tdr sambil baca novel seharian penuh."Rayana" aku menoleh ke sebelah ku, ada wanita cantik dan anggun berdiri sambil tersenyum padaku, senyum nya mengingatkan ku pada laki laki yang aku cintai. Ya dia fazura kakak askara.
"hay iya kak, lagi beli buku juga?"
"Iya,, aku beli buku dongeng untuk anak²,sebelum tidur Mereka suka minta di bacakan dongeng" jelas fazura panjang lebar.
Fazura adalah kakak askara, dia telah menikah, saat malam itu suami nya ada pekerja di luar kota dan anak anaknya di titip kan di rumah mertuanya.
"Bisa kita bicara sebentar " tanya nya padaku dan aku mengiyakan saja.
Hanya berbicara kan.
Aku dan kak fazura melangkah kan kaki ku kesebuah caffe yang tidak jauh dri grandmedia."Mau ngomong apa kak" tanya ku
Tanpa basa basi setelah kami sama sama memesakan minun."Are you okay raya? "
Pertanyaan nya membuat aku yakin pasti kak fazura ingin memastikan yang terjadi minggu lalu."Munafik rasanya kak jika aku bilang aku baik baik saja namun sekarang aku udah merelakannya juga,apapun yang datang dan pergi" jawab ku sambil tersenyum.
"Aku tau rasanya sangat menyakitkan tapi aku dan keluarga udah memberi peringatan tentang apa pilihan nya namun ini pilihan nya"
Wanita cantik di depan ku msih menunduk tanpa mau menatap ku.
Aku hanya bisa diam menerima setiap kata yang di ucapkannya itu.
Sakit lagi lagi aku sakit mendengar nya bahkan aku harus jadi pilihan,namun tetap kalah."Dan yang lebih membuat aku merasa sedih dan marah. Kenapa harus kamu yang menjadi pasien ku" tangisan kak fazura pecah, dia terisak dalam tertunduk wajahnya.
Aku yang mendengarnya menatap lamat-lamat ke arah nya, mencoba mengerti apa dari ucapan nya itu."2 hari yang lalu aku di ajukan oleh dokter hery untuk mengambil alih pasien nya karena dia akan ke jerman, katanya pasien nya tidak mau kemotrapy, hanya bertahan hidup dengan obat biasa saja,dan kamu tau betapa kagetnya aku tau jika itu kamu"
Lanjutnya lebih rinci seolah paham dengan tatapan ku."Apa yang harus aku lakukan jika ini jalannya " ujarku
Kak fazura melihat keatas ku dengan mata basah nya itu."Kamu bisa kemotrapy dan pengobatan secara rutin"timpalnya
"ini pilihan aku kak,tolong jangan katakan pada siapapun" pintaku padanya. Namun kak fazura menatap kedua bola mataku dengan mata nya yang bergetar kembali menahan tangis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days / Sebelum Kematianku ( On Going)
General FictionBagaimana jika Rayana hanya mau Askara untuk nya namun Askara hanya ada untuk Titania? Bagaimana jika apa yang Rayana ingin kan hanya Titania yang dapat kan? apa ini di sebut iri? atau emg pada dasar nya hanya ketidak adilan? saat seluruh takdir...