part 22

1.1K 27 3
                                    

Happy reading

*****

"Permisi, Anira saya ingin bertemu dengan Askara sekarang, apa ada Askara di dalam?" Tanya Titania pada Anira sekretarisnya Askara.

"Mohon maaf Bu, tapi kata pak Askara lagi sibuk bu jadi tidak mau di ganggu dulu" Jawab nya sopan

Karena Anira tau berita terkini bahwa Askara telah kembali kepada adik dari perempuan di depannya ini.

Anira memang bukan orang yang mengenal Askara dari lama, tapi selama bekerja menjadi sekretaris bosnya itu banyak hal yang ia ketahui dan Anira sendiri sedari dulu berada di pihaknya Rayana, karena Anira tau bagaimana rasanya menjadi Rayana.

"Tolong saya Anira, saya mau jumpa Askara, saya mohon"

Anira yang melihat keputus asaan di mata nya Titania hanya mampu mengangguk.

"Baik, tunggu sebentar, akan saya kabari pak Askara nya bu"

Titania mengangguk dan menunggu Anira keluar dari ruangan Askara.

"Maaf Pak, di luar ada bu Tita minta bertemu dengan bapak"

"Suruh masuk aja"

" Baik pak"

Anira keluar dari ruangan Askara untuk menyuruh Titania masuk.

"Bu, silakan masuk aja, bapak di dalam" Sopannya dengan tersenyum

"Terimakasih Anira"

"Yang salah pak Askara deh kayaknya, kenapa doi gak bisa memilih atau tegas sama dirinya sendiri, kalau sama bu Rayana ya sama bu Rayana aja, gak bu Tita juga, aku juga tau pak bos sayang ke bu Raya, tapi yang namanya cwek nih ya pasti kayak bu Tita berharap" Dumel Anira pada dirinya sendiri sambil membereskan sisa kerjaan nya tadi yang sempat ia tinggalkan.

"Kenapa sih sayang aku liat dari jauh ngomong sendirian" Tiba-tiba saja Andrian datang tidak tau dari mana, Sndirian sendiri tangan kanannya Askara.

"Tuh bos kamu, katanya jangan ada yang ganggu gak Terima tamu, giliran bu Tita datang"

"Bu Raya kali sayang, jangan salah nama dong, orang pak bos sekarang sama bu Raya udah balik lagi"

Mendengar respon sang suami membuat tensi darah Anira naik.

"Kamu kirain aku buta, jelas jelas yang datang bu Tita bukan bu Raya, satu kantor juga liat yang datang siapa, aduh aku makin bete deh, mending kamu gak usah dekat dekat sama ku, sekalian tidur di luar" Setelah ngoceh penjang lebar Anira meninggalkan suaminya yang tidak berkutik di tempat.

"Ada apa, kenapa kamu gak kasih tau aku kalau kamu mau ke kantor" Tanya Askara membuka obrolan mereka

"Bukannya kamu gak pernah lagi balas pesan aku? Jadi bagaimana aku kasih tau kamu"

"Lagian aku datang cuma mau jumpa sama kamu"

"Katakan ada perlu apa, aku sangat sibuk" Tanya Askara tanpa mau basa-basi, berbeda dengan Titania yang mencoba terlihat kuat.

100 Days / Sebelum Kematianku ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang