14. Nuttarat..

521 95 39
                                    

╔═.✾. ═════════════╗
© Astagalaxy Presents

BossNoeul
07112k23

❝Imperial Consort - 14!❞
╚═════════════.✾. ═╝

[VOTE OR OUT!! 🌟]

•••

"Kenapa kau masih berdiri disana?" Chaikamon memandang selir kecilnya yang terlihat semakin lemah karena luka yang dia dapatkan.

Sebelumnya, dia sudah berpikir bahwa tubuh lembut itu akan hancur hanya dengan dorongan ringan. Tapi nyatanya orang ini benar-benar berani mengambil panah dengan tubuhnya sendiri.

Noeul berjalan mendekat dan berdiri di depan putra mahkota. Dia bingung karena pangeran sudah duduk di kursi, jadi dia tidak bisa duduk di tempat tidur karena posisi itu lebih tinggi dari kursi yang ditempati putra mahkota. Itu akan melanggar etika kerajaan.

"Duduklah, tidak apa-apa.. tidak ada orang lain disini.." Chaikamon mengisyaratkan bahwa dia adalah orangnya sendiri, jadi tidak perlu sopan santun itu.

Noeul jelas tidak berani membantah, jadi dia dengan ragu duduk di atas tempat tidur rumah sakit.

"Kudengar kau bisa kembali ke halamanmu dua hari lagi?" Putra mahkota membuka percakapan.

"Itu benar, Yang Mulia.. Dokter Sengngai mengatakan luka itu akan lebih baik dan tidak perlu penanganan yang terlalu rumit lagi.."

"Hn. Bagus jika memang begitu." Pangeran Chaikamon menanggapi.

Kemudian keheningan.

Noeul merasakan keringat dingin membasahi punggungnya.

Apa yang dilakukan pemimpin laki-laki ini disini? Noeul ingin menangis.

"Kau bisa berbaring jika lukamu sakit.." Pangeran Chaikamon yang melihat manik keringat di dahi selirnya mengira ger itu menahan diri karena dia ada disini.

"Tidak perlu, Yang Mulia.. saya baik-baik saja.."

Mendengar jawaban itu, Chaikamon tidak menganggapnya sama sekali. Dia beranjak dari kursinya dan menghampiri ger itu, pria itu memegang kedua sisi lengan ger Tangwai saat memberi memberi isyarat untuk berbaring.

"Ini perintah."

Noeul terkejut konyol.

Dia merasa rusuknya hampir patah karena jantungnya yang berdetak habis-habisan karena serangan ketakutan. Saat kepalanya menyentuh bantal yang lembut, wajahnya sudah pucat hingga seputih kertas.

Chaikamon mengamati wajah ger itu. Lagi-lagi dia terjeda. Penampilan sosok ini telah berhasil membuatnya terpesona lagi dan lagi. Bahkan meski sekarang selirnya ini tidak memakai riasan apapun dan bahkan saat saat wajahnya masih terlihat lemah.

Tangannya yang terbiasa memegang pedang kini bergerak untuk memegang pipi lembut itu. Mengusapnya dengan jarinya, mengagumi.

"Nuttarat.." Chaikamon melafalkan nama itu dengan lidahnya.

Chaikamon memikirkan semua rencananya, dorongan untuk segera melaksanakannya membuat wajahnya semakin dingin.

Noeul yang salah paham menganggap pangeran itu sedang memikirkan hal yang kejam entah apa itu.

"Yang Mulia.." Noeul memanggil pelan untuk mengundang simpati.

Putra mahkota yang mendengar selir kecilnya memanggilnya, menampilkan ekspresi langka saat sudut bibir yang terbiasa ditekan untuk memberi kesan wajah yang bermartabat, kini memiliki senyuman samar.

[Ancient] IMPERIAL CONSORT - BossNoeulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang