Xiao Zhan dan Chilung sama-sama membaca dokumen tersebut dan nampak terkejut.
"Pa, kalau seperti itu Bai Lu tidak tahu asal-usulnya?" tanya Xiao Zhan kepada ayahnya.
"Iya. Bai Lu sama sekali tidak tahu, tapi memang keputusan mereka tidak salah dengan begini seharusnya Bai Lu akan lebih aman karena tidak berada bersama keluarga yang sebenarnya," sahut Chilung.
"Hanya sepertinya takdir malah mempermainkan mereka, Yunxi sudah berhasil menemukan Bai Lu."
"Benar sekali. Maka sekarang aku minta kau jagalah Bai Lu dengan baik, Papa akan mencari keberadaan Bai You Feng dan Taiyu juga. Mereka harus tahu bahwa anak yang mereka lindungi kini sudah tidak aman lagi."
Xiao Zhan mengangguk mantap.
Chilung bangkit berdiri lalu mengambil ponselnya dan menghubungi teman-temannya yang mungkin tahu soal keberadaan keluarga Bai itu. Sementara itu Xiao Zhan kembali membaca file tadi sambil memikirkan bagaimana cara mendekati Bai Lu, tanpa membuat gadis itu merasa curiga atau bahkan takut padanya.
Sebenarnya dalam diri Xiao Zhan juga merasakan magnet yang luar biasa pada diri Bai Lu, saat pertemuan pertama mereka dan kemudian mereka kembali bertemu dengan cara yang tidak ia duga. Dari pertemuan kedua sang dhampir jadi tahu bahwa Bai Lu ternyata memiliki ketertarikan terhadap vampir, mungkin hal itu dipicu karena ia memang bagian dari vampir itu sendiri. Meskipun ia tidak memiliki darah vampir dan hanya murni seorang manusia biasa berbeda dengannya.
Bibir Chilung melengkung membentuk senyuman usai telepon terakhirnya, ia berhasil mendapatkan kontak dan alamat keluarga Bai. Vampir itu pun kembali menghampiri Xiao Zhan duduk di sampingnya. "A-Zhan! Papa berhasil mendapatkan alamat keluarga Bai dan kini mereka juga tinggal di Shenzhen juga dan selama ini juga Taiyu selalu menjaga anaknya dari jauh," jelas Chilung.
"Sudah, aku duga, Pa. Lalu apa Papa sudah mencoba menghubunginya?" jawab Xiao Zhan dengan mencondongkan tubuhnya ke arah ayah.
"Belum. Papa, pikir mungkin lebih baik kita bertemu langsung saja, jadi Papa akan minta kita semua bertemu. Kau belum berniat ingin pulang ke tempatmu, kan?"
Xiao Zhan menggeleng.
"Bagus. Ayo kita segera temui keluarga Bai sekarang." Keduanya pun bangkit berdiri dan segera meninggalkan rumah.
~~~
Xiao Zhan, Allen dan Chilung langsung pergi menuju alamat Bai You Feng yang baru saja mereka dapatkan. Di tengah perjalanan Chilung memutuskan menghubungi temannya itu. Nada sambung terdengar, cukup lama akhirnya panggilan tersebut dijawab.
"Wéi!⁸" sahut dari sana.
"Wéi⁸. Ini aku Xiao Chilung. Kau tentu masih ingat padaku?" balas Chilung langsung.
"Ah ...Xiao Xiānsheng¹? Tentu saja aku masih ingat."
"Aku sedang dalam perjalanan ke tempatmu, Taiyu apakah sedang berada bersamamu juga?"
"Ya. Taiyu ada bersamaku. Ke tempatku? Hao². Aku tunggu."
Usai berkata demikian, Chilung mematikan panggilan dan bertanya kepada Allen apakah mereka masih jauh dari tujuan mereka. Chilung sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Bai You Feng dan apalagi ini adalah masalah penting yang harus mereka bahas. Mobil melewati kawasan hutan, sama seperti tempat tinggal Chilung berada jauh dari peradaban manusia.
Mobil terus melaju menuju perbatasan dengan Hongkong dan mulai melambat begitu mereka sampai di daerah perbatasan. Mobil akhirnya berhenti di sebuah rumah dengan dengan nuansa oriental zaman dulu. Rumah tersebut dikelilingi oleh pohon-pohon bambu sebagai pagar dan sebuah pintu gerbang terlihat berdiri tegak di sana.
Ketiganya segera turun dari mobil. Sementara itu pintu gerbang dibuka oleh Bai You Feng dan terlihat Taiyu berdiri di belakangnya. Chilung yang berjalan paling depan pun tersenyum melihat You Feng dan segera memeluk erat sahabatnya sejenak.
"Lái ba⁹, silakan masuk," ajak Bai You Feng seraya melebarkan pintu dan mempersilakan tamunya masuk.
Mereka semua pun masuk melewati halaman rumah terlihat begitu asri dengan berbagai tumbuhan. Baru setelah You Feng mengajak mereka memasuki rumahnya lalu duduk di ruang tamu saling berhadap-hadapan. Sejenak mereka semua terdiam, tetapi Chilung yang akhirnya lebih dulu memotong keheningan. "Ah ... jadi kedatangan kami ingin membahas putri Taiyu," kata Chilung akhirnya.
"Bai Lu, maksudmu? Ada apa dengan Bai Lu?" tanya Taiyu terdengar sangat khawatir meski ia memang tidak pernah berhenti mengawasi anaknya.
Xiao Chilung mengangguk tenang. "Ini anakku, Xiao Zhan. Ia yang pernah bertemu dengan Bai Lu dan bahkan pernah menyelamatnya sekali," jelas Chilung.
"Pernah menyelamatkan Bai Lu? Apakah kau yang menolongnya beberapa hari lalu?" tanya Taiyu kembali.
"Benar. Aku yang sudah pernah menolongnya beberapa hari lalu," sahut Xiao Zhan.
"Terima kasih, Xiao Zhan. Waktu itu aku sedikit terlambat, tapi untungnya kau bergerak cepat sehingga Bai Lu bisa selamat," kata Taiyu sambil tersenyum menatap Xiao Zhan.
"Jadi kau sempat melihatku?"
Taiyu mengangguk. "Saat itu aku tidak menduga, sehingga aku tidak terlalu bersiaga. Padahal aku sudah tahu bahwa belakangan ini, banyak vampir penghisap darah yang berkeliaran."
Chilung tersenyum menyimak percakapan anaknya dengan anak sahabatnya, sebab sudah bisa dipastikan Chilung akan mendapatkan sekutu untuk melawan Yunxi. Chilung yakin, jika perang dhampir melawan vampir sampai kembali terjadi akan menjadi perang yang lebih sengit. Maka Chilung merasa ia harus bisa mendapatkan sekutu yang lebih banyak.
"Sebenarnya kedatangan kami ke sini adalah kami ingin bertanya soal Bai Lu," kata Chilung kemudian.
"Bai Lu? Apa yang ingin kalian tanyakan?" balas You Feng.
"Tentang masa lalu Bai Lu. Apakah ia memang pemilih darah istimewa itu?"
You Feng dan Taiyu mengangguk cepat. "Ya karena itu, kami tidak bisa membiarkan ia untuk tinggal bersama kami. Kami dengan terpaksa meninggalkannya di panti asuhan, agar ia hanya dikenal sebagai manusia biasa, bukan manusia istimewa incaran para vampir pembunuh itu."
Note :
1. Xiānsheng : Tuan
2. Hao : Baik
8. Wéi! : Halo
9. Lái ba : Masuklah
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortality ( ZhanLu Fan Fiction ) [ Open Pre-Order ]
FanfictionXiao Zhan adalah seorang pria yang merupakan anak dari pasangan vampir dan manusia. Xiao Zhan dibesarkan oleh ayahnya seorang diri karena ibunya meninggal setelah melahirkannya. Selanjutnya Xiao Zhan menjalani hidup sebagai dhampir yang baginya tera...