Di sekolah Alves mencari keberadaan adiknya yang tak terlihat. Tas nya masih berada di bangku tapi tidak dengan pemiliknya.
"Veya kamu kemana sayang" raut frustasi terpapang jelas di wajahnya
"Al gue gak nemu di sekit belakang" ucap Frady saat sudah sampai di depan Alves, dia tadi mencari Veya di belkang sekolah.
"Gue juga" tambah Okan.
Sementara Gevas, Zen dan Rio hanya menggeleng kepada Alves.
"Tadi, gue liat dia sama lo berdua kan? terus die pergi ke arah mana?" tanya Alves menunjuk Rio dan Zen.
"Tadi gue emang sempet sama dia, tapi setelah Zen datang dan ngobrol bentar dia malah pergi gak tau kemana" Balas Rio menjelaskan.
"Gue liat dia di lorong menuju kelasnya, tapi gue gak sampe ngikutin ke kelas" tambah Zen
Zen bukan tipe orang yang terlalu dingin dan kaku, begitu juga dengan Alves. Hanya Gaves si manusia paling kutub.
"CCTV?" saran Gaves.
"Shit! gue belum ngecek di sana. Ayo ke sana" Alves berlari ke arah ruang CCTV di ikuti teman temannya.
Setelah melihat kejadian yang tertera di layar, mereka menghela nafas pelan. Untungnya semua aktivitas yang Veya lakukan tadi terlihat di CCTV.
"Tembok belakang?" tanya Okan.
Tanpa berlama lama mereka bergegas pergi ke arah tembok belakang untuk mencari Veya.
Sesampainya di sana mereka masih tak melihat keberadaan Veya. Seakan tersadar sesuatu Alves langsung membuka handphonenya dan mencari Veya melalui GPS yang terpasang di handphone Veya.
"Ikuti gue!" ucap Alves mendadak. Dia mengambil motornya yang memang di letakan di belakang karena supaya lebih mudah jika akan membolos.
Mereka mengikuti Alves dan mengambil motornya masing masing.
Tanpa berlama lama inti Arxe pun pergi menuju ke tempat Veya.
Sesampainya di sana mereka memarkirkan motor tepat di samping motor Veya.
"Motor sape ni?" tanya Fredy
"Motor Veya, pasti dia ada di sekitar sini" balas Alves.
"Gue tau tempat ini, di depan sana ada danau. Mungkin Veya ada di sana" ucap Gevas tiba tiba.
"Yaudah ayo ke sana!" ucap Okan menginterupsi.
Mereka berjalan beriringan ke arah depan depan, berharap bisa menemukan Veya di sana.
"Veya!" Alves berlari setelah melihat tubuh veya yang terbaring di pinggir sebrang danau. Yang lain hanya mengikuti Alves.
"Veya! Sayang! bangun dek!"
Alves mengguncang tubuh Veya berharap Veya bangun. Mungkin dia berpikir bahwa Veya pingsan atau terjadi sesuatu padanya. Padahal kan Veya cuma tidur.
"Engghh" lenguh Veya berusaha membuka matanya.
"Kamu kenapa?" Alves memeluk sang adik.
"Gue gak papa bang, cuma ketiduran tadi"
"Kenapa di sini?" tanya Fredy heran.
"Gue bolos" ucapan Veya mengundang banyak tanda tanya di benak mereka.
"Mulai nakal ya!, kemarin gak ngabarin sekarang juga"
"Hehe maaf ya bang"
Mereka menghabiskan waktu sampai malam tiba. Veya dan yang pulang sekitar jam 7 malam, dia sempat mendapatkan ceramah dari ibu tercinta. Tapi itu tak di pusingkan oleh Veya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Numpang Lewat
Teen FictionEntah dosa apa yang Veana buat, sehingga dia bisa terdampar di dalam tubuh seorang figuran yang bahkan tidak pernah muncul di dalam scane novel. "Haduhh, basi anjing pake segala pindah jiwa aja" ___________ start : 27 okt