Sekarang Veya dan Gevas sedang berada di rumah Veya, lebih tepatnya mereka berada di ruang tamu. Tidak ada yang mau mulai bicara duluan, dan sesekali saling melirik.
"Kak, gu- aku mau ganti baju dulu ya" pamit Veya akhirnya.
"Hmm"
Setelah si iyakan oleh Gevas, Veya pergi ke kamar. Namun saat setelah masuk dan akan menutup pintu kamarnya. Ada kaki yang menahannya.
"Astaga kak, kakak ngapain ikut ke sini?" panik Veya saat melihat kaki itu adalah milik Gevas.
Tanpa menjawab, Gevas langsung menyelonong masuk. Dia duduk di pinggir ranjang dan mengamati seisi kamar.
"Kak? helow?" panggil Veya.
"Apa?" Gevas menoleh ke arah Veya.
"Kaka ngapain? kan aku mau ganti baju"
"Bisa di kamar mandi"
"Nggak mau aku" tolak Veya, dia tidak akan mau berganti di kamar mandi.
Walaupun di suruh berganti di walk in closet juga dia tetap tidak mau, karena apa? ya karena mager, Veya tidak ingin repot-repot berjalan.
"Disini aja" tunjuk Gevas di depan tubuhnya.
"GILA LO ANJ" pekik Veya.
Gevas menatap tajam Veya, dia bangkit lalu mendekat pada Veya. Tangannya berada di pinggang Veya dan menariknya agar mendekat.
"Jangan ngomong lo-gue dan jangan ngomong kasar. Paham!" dan hidung mereka sekarang bersentuhan.
Gevas memiringkan kepalanya lalu mengecup bibir Veya, se-akan kurang puas hanya dengan kecupan. Gevas melumat bibir ranum Veya.
Veya yang awalnya tegang menjadi sangat tegang, tangannya bertumpu pada dada bidang Gevas agar mereka tak bersentuhan langsung.
Ciuman memanas Gevas menggigit kecil bibir bawah Veya agar dia bisa masuk ke dalam menjelajah mulut Veya. Lidah mereka saling beradu.
Saat sudah mulai kehabisan nafas, Veya mendorong Gevas agar menjauh.
"Manis" ucap Gevas saat mereka sudah melepas tautan bibir.
"U-udah Kak, aku mau ganti baju dulu"
Sebelum melepaskan Veya sepenuhnya, Gevas mengecup kening dan bibir Veya secara cepat.
Veya panik, dia berlari ke arah Walk in closet untuk mengindari Gevas.
"Pretty girl" gumam Gevas.
Setelah kejadian yang membuat Veya menjadi sedikit canggung dengan Gevas, kini mereka berada di dapur.
Gevas akan memasak makanan untuk Veya dan dirinya.
"Kaka mau masak apa?" tanya Veya yang sedang berada di meja makan
"Mungkin Ayam madu sama capcay"
"Mau di bantuin Kak?" tawar Veya.
"Gak usah, lo duduk aja liatain gue masak"
"Tapi Kak-"
"Nurut" tegas Gevas tanpa menoleh ke Veya, dia sibuk sedang memotong sayuran.
Veya mandang Gevas dengan tatapan heran, apa benar dia adalah Ketua Arxe? mana sifat datar dan dinginnya? mana yang katanya beringas?
Veya hanya melihat sosok yang perhatian dan kepekaan yabg ada dalam diri Gevas.
Pasti jika Gevas mempunyai pacar dia akan memperlakukan pacarnya itu seperi ratu, dia akan memanjakannya dan menuruti semua keinginan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Numpang Lewat
Teen FictionEntah dosa apa yang Veana buat, sehingga dia bisa terdampar di dalam tubuh seorang figuran yang bahkan tidak pernah muncul di dalam scane novel. "Haduhh, basi anjing pake segala pindah jiwa aja" ___________ start : 27 okt