Panas matahari sangat menyengat, tidak ada awan yang menutupi.
Siang hari ini Veya sedang di hukum membersihkan area samping sekolah yang tak lain adalah taman sekolah karena ketahuan akan membolos.
Padahal belum melaksanakan rencana bolosnya dia sudah ketahuan terlebih dahulu, Veya kurang beruntung.
"Ini kapan selesainya sih!" Veya menatap ke arah Ketua OSIS yang sedang mengawasinya.
"Masih ada tiga puluh lima menit lagi" Veya mendengus kesal.
"Yang bener aja lo"
"Salah kamu sendiri, tanggung resiko atas apa yang kamu perbuat"
"Lagian kan gue belum juga bolos, cuma baru di rencanain aja"
"Tetap saja, kamu mau bolos" ucap Ketua OSIS ngotot.
"Sialan lo! dasar Ketos!" ingin sekali Veya melempar wajah datar lawan bicaranya dengan lumpur.
"Jangan kasar atau saya tambah hukuman kamu!" ancam Ketua OSIS.
Veya kembali menyapu tanpa membalas ucapan lawan bicaranya. tau gini gue akan lebih hati-hati kalo mau bolos, batin Veya menggerutu.
Akhirnya setelah lama memberikan sampah dan daun yang berceceran, Veya berhasil menyelesaikan hukumannya.
"Bagus, hukumanmu sudah selesai" rupanya Ketua OSIS itu masih memperhatikannya dari tadi.
Veya pikir dia sudah pergi karena terlalu lama. Veya sengaja berlama-lama membersihkan agar si ketua OSIS itu bosan dan pergi, namu ternyata di masih stay di tempatnya.
"Cih. gue kira lo udah pergi"
"Pergi meninggalkanmu yang masih menjalankan hukuman? itu tidak akan. Saya akan memastikan siswa sepertimu menjalankannya dengan benar."
"Siap si paling Ketos." Veya melihat name tag yang tertera di seragam Ketua OSIS tersebut dengan nama 'Hezar Ancelon'.
"Nama lo...Acel ya?" tebak Veya asal.
"Bukan, saya Ezar" bantah Ezar.
"Lah, nama lo ada Acel-nya, gue maunya panggil itu aja" Ezar menaikan sebelah alisnya heran, berani sekli gadis ini memanggilnya seperti itu.
"Tidak boleh"
"Kan itu nama lo, jadi-"
"Saya tidak mau"
"Orang sama aja kok, cuma beda panggilan"
"Tidak"
"Halah, lo-"
"Sudah diam. Saya pergi duluan karena tugas saya sudah selesai." belum sempat selesai berbicara, omongannya sudah dipotong oleh Ezar terlebih dahulu.
Dan perdebatan itu pun berakhir.
"Idih, di kira cool kali ya" Veya bergidik ngeri melihat Ezar yang berjalan dengan wajah datar dan tangan di masukan di saki celananya.
Veya memutuskan pergi untuk kembali ke kelas. Sepertinya dia akan mendengar ceramah dari seseorang karena kelakuannya.
ˏˋ°•*⁀➷
"Enak bener lo ninggalin gue di kelas sendiri, sementara lon mau bolos" ketus Ale saat Veya sudah duduk di bangkunya.
"Maaf Le, tadi gue di hukum karena katahuan mau mbolos" helaan nafas lelah terdengar dari mulut. Veya.
"Mampus lo, rasain. Makanya kalo mau bolos itu ajak gue biar gak di hukum" ejek Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Numpang Lewat
Teen FictionEntah dosa apa yang Veana buat, sehingga dia bisa terdampar di dalam tubuh seorang figuran yang bahkan tidak pernah muncul di dalam scane novel. "Haduhh, basi anjing pake segala pindah jiwa aja" ___________ start : 27 okt