Malamnya, Veya tengah bersiap menuju pesta ulang tahun Hega.
Di ruang tamu sudah ada inti Arxe yang akan berangkat bersama.
"Mana nih si cantik?" Alves melototkan matanya kepada Okan. Kenapa sahabatnya ini suka sekali membuatnya geram.
"Canda elah" Okan menyadari tatapan yang di berikan Alves ia sedikit ngeri takut matanya copot.
"Ayo bang" ucap Veya yang sudah sampai di samping Alves.
"Cantik banget kamu? kenapa harus dandan segala?"
Inti Arxe hanya menggeleng kan kepala, sungguh posesif sekali Alves ini. Ya, walaupun benar apa yang di katakannya.
"Udah la bang ayo jalan aja"
Mereka lantas pergi ke tempat yang akan di tuju, mansion Hega.
Saat sudah sampai di depan halaman mansion, suasana sangat sepi. Pesta di adakan di belakang makanya daerah depan sepi, hanya ada beberapa bodyguard yang berjaga.
"Mari tuan, kedatangan anda sekalian sudah di tunggu oleh tuan muda" ucap salah satu bodyguard yang berjaga, ia lantas membimbing jalan ke arah belakang mansion ini.
Keadaan pesta begitu meriah, walaupun hanya beberapa teman Hega yang di undang tidak membuat pesta terasa sepi.
"Bang izin ke toilet dulu ya" Alves hanya mengangguk.
"Perlu gue anter?" tawar Rio.
"Nggak usah, gue sendirian aja" Veya bergegas pergi karena sudah tidak tahan dengan hajatnya.
Setelah kepergian Veya, sang pemilik acara datang menemui temannya.
"Woy bro! udah dateng lo pada" Hega bersalaman ala laki-laki pada umumnya.
"Ambil" Gaves menyerahkan kunci kepada Hega.
"Wih apa nih? kunci mobil punya siapa?"
"Buat lo dari kita" Zen menanggapi.
"Thank you guys, btw kok lo bilang 'dari kita'?"
"Ya karena kita patungan, biar lebih hemat hehehe" ucap Fredy dengan cengiran di akhir kata.
"Padahal kaya loh" Hega sedikit menyindir karena ya mereka semua kan kaya kenapa tidak memberikan hadiahnya satu-satu.
"Yee, masih untuk kita kasih hadiah!" Fredy menyetujui ucapan Okan barusan.
"Hehe, canda kali" Hega menyengir menimpali ucapan Okan.
"Yaudah, gue mau nyambut temen yang lain ya" lanjutnya.
ˏˋ°•*⁀➷
Veya yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka, memfokuskan pandangannya ke Gevas yang melihat Hega.
Pemandangan yang diberikan hanya datar dan seperti teman pada umumnya. Wow apakah Gaves sudah straight? tapi kenapa bisa?
Karena keasikan melamun Veya tidak menyadari bahwa ada seorang pemuda yang duduk di depannya dengan memandang wajahnya intens.
"Halo?"
Veya tersadar dari lamunannya, dia mengangguk canggung.
"Hai juga, siapa ya?" Veya heran siapa kah gerangan pemuda yang duduk di depannya ini.
"Gue Wilo Yoshiko, salam kenal. Nama lo?" balas pemuda di depannya
Degg!
Bukankah dia second male lead? kenapa bisa dia berada disini? bukanya dia harusnya sedang menggoda famale lead karena kecantikannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Numpang Lewat
Teen FictionEntah dosa apa yang Veana buat, sehingga dia bisa terdampar di dalam tubuh seorang figuran yang bahkan tidak pernah muncul di dalam scane novel. "Haduhh, basi anjing pake segala pindah jiwa aja" ___________ start : 27 okt