Traumerei Thirteen

133 12 4
                                    


Dingin dan tanpa ekspresi, itulah yang terlihat di wajah Lula yang berdiri diujung tangga bawah. Matanya bergantian menatap ruang makan dan pintu utama.

Dia terdiam dan tampak merenung. Memastikan hatinya sudah mantap, langkahnya dengan ringan dia bawa ke ruang makan. Membuat Suryeon yang pertama menyadari kehadiran gadis itu dibuat terkejut sekaligus heran. Heran dengan raut wajah Lula yang tak terlihat sedih sama sekali.

Dibuang kemana semua kesedihan itu? Gadis itu bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun semalam.

Membuang keheranannya, Suryeon lantas tersenyum menyambut kedatangan Lula diruang makan yang sekarang sudah duduk manis dikursi meja makan.

Membuang keheranannya, Suryeon lantas tersenyum menyambut kedatangan Lula diruang makan yang sekarang sudah duduk manis dikursi meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya hal itu tak mudah dilakukan oleh Lula. Namun, sesulit apapun dia sudah bertekad akan tetap berusaha menjalani hari-hari seperti biasa. Setidaknya dia tidak boleh tampak rapuh.

Kecuali untuk datang keruang makan dan sarapan bersama, termasuk dengan Dantae.

Sudah saatnya untuk berdamai dan melupakan yang sudah-sudah. Dia perlu memperbaiki semuanya agar bisa membuka lembaran hidup baru. Lula merasa datangnya takdir ini karena Tuhan ingin menegur dan membuatnya sadar jika kebencian besar yang selama ini tertanam dihatinya adalah sebuah kesalahan.

Dan dia benar-benar akan bertekad untuk memperbaikinya sampai dia merasakan apa itu tenang dan perasaan lega yang pernah Clara katakan sebelumnya. Meski tidak dipungkiri akan menambah rasa sakit dihati, dia akan terima. Lagipula dia sudah terbiasa akan rasa itu.

Suara kursi berderit menarik Lula dari lamunannya. Dia mendongak, menatap Dantae yang berdiri sambil menyampirkan jas ditangan.

Lula tersenyum kecut bersama dadanya yang tiba-tiba berdenyut perih, ketika dia ingin merasakan sarapan bersama lagi dengan Dantae untuk pertama kali, sang ayah justru pergi tanpa kata bersama wajah tak acuh.

Usapan lembut tiba-tiba ditangan mengalihkan perhatian Lula yang menunduk cukup dalam. Lula menoleh dan menemukan Suryeon yang tersenyum lembut bersama tatapan teduh, yang berhasil membuat hati bergemuruhnya perlahan terasa tenang.

Ini masih terlalu dini, dan perjuangannya yang baru dimulai, jalannya masih sangat panjang.


*****


"La, ada yang nyariin lo?!"

"Siapa?"

Belum sempat terjawab, perhatian Lula sudah teralihkan oleh suara seseorang memanggil namanya yang suaranya nyaris tenggelam oleh suara keributan.

Belum sempat terjawab, perhatian Lula sudah teralihkan oleh suara seseorang memanggil namanya yang suaranya nyaris tenggelam oleh suara keributan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRÄUMEREITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang