Traumerei Ten

144 16 3
                                    


"Penyakit ataxia, untuk beberapa gejala akan membuat kerusakan pada otka kecil yang menyebabkan kinerja sistem saraf perlahan akan mengalami penurunan. Secara perlahan sang penderita akan kehilangan kemampuan dalam menggerakan anggota tubuh seperti berjalan, bahkan berdiri, dan berakhir membuatnya tergantung pada kursi roda."

"Selain itu, sang penderita perlahan juga kesulitan berbicara. Pada akhirnya, semua tubuhnya akan lumpuh."

"Lu-lumpuh?" tanya Suryeon tercengang, tidak percaya. Kedua matanya yang sudah sangat bergetar membulat dengan lebar bersama wajahnya yang langsung memucat.

Dengan sangat berat hati Logan mengangguk.

"Pada awalnya tidak ada gejala khusus yang tampak. Tapi seiring berjalannya waktu, penyakit itu akan berkembang dan semakin parah."

Tidak berniat menenangkan Suryeon yang sudah menangis, Logan ditempatnya justru terlihat sangat gusar, lelaki itu menunduk dan menghembuskan nafasnya berat.

"Daripada buang-buang waktu, akan lebih baik jika menerima kenyataan dan coba buat pahamin sebelum terlambat."

Wajah Suryeon seketika mengeras mendengar kalimat itu, matanya yang sudah sangat basah dan berkaca-kaca menatap Logan dengan kilatan tajam bersama air mata yang terus mengalir.

"Gimana mungkin aku bisa terima dengan mudah kenyataan itu kalo Lula menderita penyakit yang nggak bisa disembuhkan?! Gimana caranya Logan?! Kamu ini orang tua atau bukan?! Kenapa bicaramu gampang banget, hah?!"

Diam-diam dari balik pintu ruangan Logan ada seorang gadis yang tersenyum miring namun terlihat miris, setelah mendengar obrolan mereka didalam. Karena takut ketahuan jika berlama-lama disana, dia lantas menyeret langkahnya pergi bersama hatinya yang sudah amat kacau.


*****


Senyum miring itu kembali telihat setelah membaca informasi di komputer karena masih belum puas dan ingin memperjelas percakapan Suryeon dan Logan.

"Spinocerebellar Degeneration atau bisa disebut dengan Ataxia, adalah sebuah penyakit yang menyerang sistem saraf, otak kecil, dan sumsum tulang belakang. Sel-sel saraf mulai rusak, dan perlahan tidak dapat berfungsi lagi. Gejala awal sulit menjaga keseimbangan dan mengendalikan gerakan, mudah tersandung, terjatuh saat berjalan, kesultan menggunakan tangan untuk memegang atau menjangkau sesuatu."

Sembari menyender tak nyaman dikursi putar, tangannya mengusap dagu dan berusaha mengingat apa saja yang sudah dialaminya. Ternyata semua hal itu sudah dia alami.

"Hal ini akan berlanjut dengan kesulitan berjalan, sulit berdiri hingga harus menggunakan kursi roda. Cepat atau lambat pasien hanya akan mampu berbaring ditempat tidur. Pada akhirnya sang penderita juga tidak akan mampu berbicara hingga sulit membuatnya untuk berkomunikasi. Penyebab penyakit belum diketahui dengan pasti, dan belum ditemukan obatnya."

Awalnya dia merasa biasa saja, tapi saat membaca kalimat terakhir, dadanya langsung bergemuruh bersama tubuhnya yang menegang. Entah kenapa sekarang dia merasa takut.

Matanya bergetar membaca kalmat itu sekali lagi, takut jika yang tadi dia salah membaca.

"Belum ditemukan obatnya?"


*****


Karena takut terjadi sesuatu dengan Suryeon, Dantae langsung memutuskan untuk pulang setelah diberi laporan oleh si sulung jika sikap sang ibu tampak sangat aneh, alih-alih melemburkan diri.

TRÄUMEREITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang