Bab 5[Terevisi]✓

43.3K 3.3K 107
                                    

Follow sebelum membaca hargai author!

Jangan lupa votenya Kaka 🌟

Happy Reading

.

.

.

Mereka semua terkejut mendengar perkataan bi Surti, bukankah di saat mereka pergi ke kamar Axezi dia masih sehat?.

"Hah!? Perasaan pas kami semua ke kamar Axezi dia masih baik baik aja, bibi gak bercanda kan?" Ucap Varo tak percaya.

"Saya tidak bercanda tuan muda Varo, den Ax sendiri yang telpon bibi minta di panggilin dokter" ucap bi Surti menjelaskan.

Mendengar penjelasan bi Surti membuat mereka semua terkejut, dan bergegas menuju lantai 3.

Dokter Aland pergi menaiki lift di ikuti oleh ke tiga Abang Al, dan Diandra dkk.

Sedangkan bi Surti pergi menaiki tangga dengan cepat namun, ia masih berhati-hati agar tak jatuh.

Di kamar, Axezi mengikat lengannya yang berdarah setidaknya mengurangi darah itu agar tak terlalu deras keluar, ia menyandarkan punggungnya di sandaran kasurnya.

Dan satu hal yang baru ia sadari ternyata bukan hanya luka yang ada di lengannya ternyata masih ada luka di punggungnya.

Terlihat bibir Axezi yang pucat, ada apa dengan Axezi? Bukankah hanya luka ringan?

"Sialan!, Apa Al sangat sedikit memiliki darah di tubuhnya?, Baru keluar darah seperti ini, gue sudah lemas" Batin Axezi kesal.

Ceklek

Pintu kamar Axezi terbuka terlihat Aland, ketiga abang, ralat lebih tepatnya abangnya Al dan Diandra dkk juga masuk.

"Shit!, apa yang mereka lakukan di sini!?" batin Axezi kesal setelah melihat ketiga abangnya Al dan Diandra dkk tak terkecuali Auris, ia sangat malas melihat drama gadis itu.

Aland yang melihat keadaan Axezi, dan wajah Axezi yang pucat, ia langsung menghampiri Axezi dan duduk di pinggiran kasur sebelah Axezi.

Aland melihat darah yang banyak di lengan Axezi, ia membulatkan matanya, apa yang terjadi?.

Sedangkan Axezi hanya memasang ekspresi datarnya, ia ingin sekali memarahi Alga dan kedua abangnya Al itu dan Diandra dkk yang memasuki kamarnya untuk yang kedua kalinya. Namun apalah daya sekarang ia benar benar lemas.


"Apa yang terjadi?" Ucap Alga menatap Axezi dengan raut wajah sedikit khawatir.

Sedangkan yang di tanya hanya diam memasang ekspresi datarnya.

Aland membuka koper putih, mengeluarkan kapas untuk menahan darah agar tak keluar.

"Di jahit bisa?" Tanya Axezi, menatap datar Aland.

Aland yang mendengar itu mengangguk, segera ia mengeluarkan suntikan yang berisi obat bius.

Sebelum Aland menyuntikkan suntikan itu, ia menghentikannya terlebih dahulu.

"Tunggu" ucap Axezi menggantikan Aland.

Axezi [End + Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang