Votenya woy 🌟🌟🌟🌟🌟
~~~~
Mereka yang mendengar itu menatap datar Farzan. "Ngapain?" Ucap Galan dingin.
"Di suruh kepala sekolah" Ucap Farzan tak kalah dingin.
Mendengar hal itu mereka saling menatap dan sedikit mengangguk, kecuali Axezi, sedari tadi ia diam dengan ekspresi datarnya.
"Kita pergi" Ucap Deren datar.
Mereka berempat berdiri dan mengikuti Farzan dari belakang. Farzan sedikit tertekan dengan tatapan datar Deren dan yang lainnya.
Setelah sampai di ruang kepala sekolah, terlihat beberapa guru juga ada di sana, Axezi dan yang lainnya duduk di sofa panjang, kecuali Farzan yang duduk di sofa single yang langsung berhadapan dengan Kepala sekolah.
Melihat hal itu Pak Han, yang menjabat sebagai kepala sekolah tapi bukan pemilik sekolah, hanya bisa menghela nafas panjang, ia juga tak berani mengomeli Deren dan yang lainnya.
"Ekhem!... Baiklah, bapak sebenarnya mengumpulkan kalian di sini untuk mengikuti olimpiade yang di adakan di sekolah Gerland Internasional High School" ucap pak Han to the point.
Mendengar hal itu membuat Axezi dan yang lainnya memutar bola mata malas, kenapa harus mereka?.
"Sialan!, gue udah muak mendengar Keluarga Brahmana itu, kenapa takdir seolah mau gue ketemu mereka?" Batin Axezi mengumpat, dan merutuki nasibnya.
"Bersiaplah 2 hari lagi" Ucap pak Han tanpa bertele-tele. Dan itu juga untuk menghindari penolakan Axezi dan yang lainnya.
"Entah kenapa firasat gue gak enak" batin Axezi.
"Tapi kenapa harus kami?" Ucap Renzo menatap datar pak Han.
"Karena kalian di daftarkan langsung oleh pemilik sekolah, itu menandakan kalian pasti anak pintar" Ucap pak Han setengah benar dan setengah salah.
Mendengar hal itu membuat Axezi dan yang lainnya semakin menatap datar pak Han, memangnya apa hubungannya jika mereka langsung di daftarkan oleh pemilik sekolah?.
"Baiklah, hanya ini yang bapak bicarakan, kalian boleh keluar" Ucap pak Han, dan itu langsung membuat Axezi dan yang lainnya bangkit dari duduk dan keluar dari ruang kepala sekolah tanpa sepatah kata.
Pak Han yang melihat itu awalnya ingin mengomeli mereka karena tidak sopan, namun ketika mengingat apa yang di katakan Agrevan pemilik sekolah ini.
"Jangan mengomeli keponakanku dan putraku, maklumi saja kepribadian mereka yang dingin dan datar itu" ucap Agrevan datar menatap dingin pak Han. Perkataan itulah yang membuat pak Han tak berani mengomeli Axezi dan yang lainnya.
****
Sekarang jam menunjukkan pukul 20:34 p.m, sekarang sudah waktunya makan malam.
"Tampaknya aku harus mengatakan yang sebenarnya, siapa aku kepada mereka" batin Axezi memutuskan.
Axezi keluar dari kamar, tepat saat ia membuka pintu kamar, terlihat Khansa sudah berada di depan pintunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/355736425-288-k839313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Axezi [End + Segera Terbit]
Teen Fiction[Part Tidak Lengkap❗] ⚠️TETAP VOTE WALAU UDAH END⚠️ "Sialan!, bertransmigrasi ke tokoh novel bocah bodoh ini!" "kenapa gak mati aja sih!?" Axezi Alvarez Leonal seorang CEO yang berumur 28 tahun bertransmigrasi ke dalam cerita novel menempati raga se...