'nomor yang anda hubungi.....'
Cklek
Lagi lagi panggilan telponnya tidak dijawab.
"Dia pasti sangat sibuk"
Saat ini seorang pria yang bernama Newie Khanin masih lagi berdiri di depan kampusnya. Waktu sudah menunjukkan 8.00 malam namun sosok yang di tunggu-tunggunya masih lagi belum terlihat.
Newie menatap ponselnya, lebih tepatnya pada foto lock screen yang ia kenakan di sana. Foto seorang pria dan dirinya tersenyum ke arah kamera. Sederet senyuman terukir di wajahnya sebelum Newie menutup kembali layar ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celana.
Ia menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya, sesekali mengembuskan napas di sana untuk menghangatkan tangannya tatkala dingin mulai menggigit. Malam semakin larut dan suhu mulai jatuh. Kawasan kampus mulai sepi, namun sosok yang ditunggu-tunggu Newie sedari tadi belum juga terlihat bayangnya.
Tes tes
Dan disaat langit meredup dikarenakan awan, keadaan semakin suram dan sedetik setelahnya, air hujan mulai turun membasahi bumi. Newie menengadah ke langit.
'Ah....sial...semesta tidak pernah berpihak padaku' Hati kecilnya berbicara.
Air hujan mulai turun dengan lebat, menghantam bumi dengan deras, mengguyur tubuh Newie dan semua yang berada di bawah langit. Perlahan lahan air mulai mengalir turun ke pipinya. Ah...bagus juga... pasti saat ini tidak ada satupun yang tahu kalau Newie sedang menangis. Air matanya bercampur dengan air hujan, perlahan ia jatuh ke bumi. Seolah-olah langit mewakilli perasaannya saat ini.
'sudahlah...tentu saja dia hanya sedang sibuk saat ini'
Newie lagi lagi membujuk hatinya. Dan pada akhirnya Newie kalah dengan suasana. Dengan langkah yang lunglai, Newie mulai berjalan ke halte bus dan menunggu bus di sana.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•"Kupikir kau sudah pulang, kenapa kau baru kembali sekarang?”
Terdengar suara seseorang menyapanya.
Newie terdiam melihat tunangnya yang lagi duduk sanderan di sofa. Ternyata dia sudah pulang di rumah. Hatinya sakit tapi Newie masih berusaha untuk tersenyum.
"Aku menunggumu"
Newie menjawab tetapi tunangannya tidak membalasnya sama sekali.
"Hia sudah makan?"
"Sudah. Kapan kau ke kamar mandi? Kau membasahi lantai. Seharusnya kau pulang saja dari awal. Kalau kau tidak melihatku menjemputmu di kampus saat pukul 4 tadi, sebaiknya kau pulang saja...kau juga tau kalau aku sibuk"
"Kamu kenapa sih! Bukannya membujukku, kamu malah memarahiku! kamu bahkan tidak menjawab panggilan teleponku! Aku kira kamu sibuk di kantor, ternyata kamu sudah pulang. Kenapa kamu tidak mencari ku padahal aku tidak ada di rumah pada jam segini? Apa kamu buta? Tidakkah kamu lihat di luar sedang hujan sekarang? Apa kamu tidak khawatir jika aku tiba-tiba hilang? Ini bukan tunangan namanya!"
Yah.....dan pastilah Newie tidak mengatakan itu secara langsung. Sejujurnya, kalau Newie bisa, dia ingin marah saat ini. Dia mau melampiaskan amarahnya tapi dia tidak bisa melakukan itu. Sebaliknya Newie hanya melamun menatap lantai tamu.
"Newie? Newie kapan kau mau mengantikan bajumu?"
Bukannya meminta maaf atau menunjukkan simpati padanya, pria yang bergelar sebagai tunangan Newie itu malah terus menerus menegurnya.
"Iya...maaf hia"
Dan Newie hanya bisa melangkah pergi dengan perasaan kesal untuk kesekian kalinya. Mana panggilan teleponnya tidak diangkat. Newie mengira kalau tunangannya itu lagi sibuk sibuknya, tapi ternyata dia sudah ada di rumah. Duduk bersandar tanpa memperdulikan keberadaannya. Dan jujur, mengetahui fakta itu membuat hati kecilnya sedikit retak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah(Indo)
Любовные романыRumah singgah. Apa yang terlintas di benak kalian saat pertama kali mendengar perkataan ini. Cinta yang tak terbalas? Atau cuma di jadikan tempat perlampiasan? Cuma singgah sebentar...saat semuanya reda terus orang itu hilang begitu saja... Penasara...