"Selamat malam hia. Aku mencintaimu."
__________________________
"Aku...."
...........
"Urgh......"
Zero menggeliat dalam tidurnya. Wah tidak buruk juga. Sepertinya Zero dapat tidur dengan sangat nyenyak. Ternyata Newie yang berada di sebelahnya itu tidak mengganggunya. Zero terus terus saja memeluk 'bantal' yang sedari tadi dia peluk.
'Hmm.....wangi sekali....'
Zero menenggelamkan wajahnya di sana dan mengendus dalam 'bantal' yang dipeluknya ini.
'Eh...kok...lembut ya kayak ada rambut gitu...masa-'
Ouh iya... Zero lupa satu...yakan tadi malam dia tidurnya sekamar sama Newie, bantal peluknya itukan di kamar sebelah. Setelah sadar kalau dia sekarang bukan di kamarnya, dengan singgap Zero membuka matanya lebar. Dan benda pertama yang dia lihat benar saja. Newie yang lagi berada di dekapannya. Bukan Newie yang memeluknya bahkan menyentuhnya tapi Zero lah yang memeluknya dengan erat...mana dia menduselkan lagi wajahnya di rambut Newie sama bilang kalau Newie itu wangi.
Newie masih aja tertidur pulas di dalam dekapan Zero. Wajah Newie adem banget kayak bayi yang lagi tidur. Zero masih lagi shock sama situasi. Mana tadi malam dia benar benar memeluk erat 'bantal' yang ternyata Newie itu. Kasian untung gak nyesek Newienya. Zero perlahan lahan melepas tangannya dari pinggang Newie. Takut Newienya kejaga terus Zero nya ketahuankan...Zero perlahan lahan bangkit dari kasur dan buru buru ke kamar sebelah.
Sementara Newienya masih aja tidur dengan pulas. Setelah 30 menitan gitu barulah Newie terjaga. Dia melihat kesamping Zeronya sudah tiada.
'Sudah jam berapa sekarang'
Setelah melihat jam di ponselnya. Newie buru buru bangun dan ke kamar mandi.
'Gawat aku sudah lewat untuk membuat sarapan!'
Setelah mandi dan memakai bajunya, Newie dengan segera keluar dari kamarnya. Baru saja ingin ke dapur dia sudah mendengar seperti ada seseorang di sana.
"Oh! Selamat pagi sayang, kamu baru bangun?"
"Selamat pagi...maaf mama aku ketiduran lama ya?"
"Gapapa mama juga mau masak sarapan untukmu. Kemari duduk sini, ini mama masak nasi goreng"
Ternyata mama Zero sudah berada di sana, bahkan memasak sarapan untuk mereka, Newie merasa malu dikit. Newie segera duduk seperti mana yang di suruh mama mertuanya itu.
"Nih minum dulu"
Mama zero menuangkan kopi panas ke dalam cawan dan meng offer kannya kepada Newie.
"Nak kau sudah mau pergi?"
Mama zee singgap bertanya setelah melihat Zero yang hampir melewatkan mereka begitu sahaja.
"Iya mae aku harus pergi sekarang"
"Ihhh memangnya kenapa. Sini sarapan dulu, masa kamu tidak mau makan masakan mama"
Zero yang kalah sama perbicaraan mamanya itu pun, duduk secara terpaksa di sana. Setelah duduk tiba tiba saja mamanya itu menendang pelan kursi Zero.
"Mae kenapa???"
"Tuh..gak lihat apa tunang mu di depan kamu"
"Terus?"
Zero bertanya menaikan satu alisnya.
"Loh...gak peka amat kamu. Yah di sapa doang! Selamat pagi~ gitu doang"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah(Indo)
RomanceRumah singgah. Apa yang terlintas di benak kalian saat pertama kali mendengar perkataan ini. Cinta yang tak terbalas? Atau cuma di jadikan tempat perlampiasan? Cuma singgah sebentar...saat semuanya reda terus orang itu hilang begitu saja... Penasara...