CHAPTER 3

223 15 2
                                        

..........

"Sepertinya ada yang datang"

Newie dengan singgap menoleh ke sampingnya.

"Er....halo, apa ada yang duduk di sebelah mu?"

Orang itu bertanya ke Newie.

"Halo...duduk saja gak ada orang kok"

"Makasih"

Baru saja Newie mau menjawabnya tiba tiba saja perutnya berbunyi dengan kuat. Ah...sial sekali ini bukan masa yang sesuai.

"Apa kau belum makan siang?"

"Aha-ha iya...belum"

Newie menjawab dengan malu malu.

"Hm...aku juga belum"

Orang tadi mencapai tasnya dan mengambil dua kue dari tasnya.

"Ini...aku ada membeli lebih, ayo makan sama sama"

Orang tadi mengulurkan kue yang satunya kepada Newie.

"Kau yakin? Inikan makan siang mu"

"Iyaaaa, gapapa ayo makan"

"Makasih"

Setelahnya Newie mengambil kue tadi, dia mulai memakan perpotongan kue itu perlahan.

"Ngomong ngomong siapa namamu?"

Newie bertanya.

"Namaku Han Noeul, panggil Han aja"

"Ouhh kalau gitu...makasih sekali lagi untuk kuenya Han"

"Gak masalah...jangan lewatkan makan siang mu lagi. Namamu siapa?"

"Panggil aja Newie...Newie Khanin"

"Senang berkenalan denganmu!"

Han tersenyum melihat Newie.

"Aku tidak k pernah melihat mu di kelas sebelum ini, ini baru pertama kali kau ke kelas yah?"

"Heheh iya...aku mengulang soalnya"

"Tahun pertama?"

"Gak, ini tahun terakhir kok... seharusnya tahun lalu tapi aku gak bisa datang kuliah... aku punya sedikit masalah...tertunda... makanya baru sambung sekarang"

"Ouhhh gitu ya...aku juga sama sih. Ini juga tahun terakhir ku di sini"

"Benarkah? Wah itu bagus sekali! Apa majormu juga Faculity of Humanity?"

"Iya, Chinese language Department"

"Sama!"

Setelahnya mereka tertawa. Ini baru pertama kali Newie merasa punya teman selama dia kuliah. Dia tidak sangka suatu hari nanti dia bakal bertemu dengan seseorang yang bisa di panggil teman di sini, makanya dia merasa sangat senang saat ini.

"Mau bertukar nomor telpon?"

"Yah sudah tentu!"

Dan begitu lah bagaimana Newie mendapat satu teman rapat dari kuliahnya. Siapa sangka, di tahun terakhirnya, Newie akhirnya dipertemukan dengan sahabat se kuliahnya.



















"Bye New! Sampai ketemu besok!"

"Iya! Sampai jumpa!"

Newie membalas lambaian sahabat barunya itu, Han. Ini sudah menunjukkan jam 4.00 pm. Dan seperti biasa dia menunggu di depan gerbang kampusnya namun tidak ada juga bayangan orang yang selalu dia tunggu. Baru saja dia berjalan ke arah halte bus, matanya jatuh pada satu mobil familiar terparkir tak jauh dari gerbang.

Rumah Singgah(Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang