CHAPTER 6

231 16 4
                                        

Kringgggg kringgg kringgggggggg!!!!!!

Saat ini bunyi alarm dari ponsel berdering dengan sangat keras.

"Ughhh...."

Zero menggeliat dan mulai mengerjap-ngerjapkan matanya.

'Apasih berisik banget...'

Batin Zero. Dia tidak ingat kalau malam tadi dia ada menyetelkan alarm di ponselnya. Pandangan Zero masih saja buram. Itu sehingga dia menangkap wajah seseorang di dalam pandangannya. Zero lansung membuka matanya lebar saat dirinya sadar siapa pemilik wajah itu.

Seketika Zero membeku di posisinya. Tapi setelah itu dia buru buru mencapai ponsel yang yakini milik Newie. Iya itu ponselnya Newie yang berdering, malah bukan tuannya yang terbangun.

"Emm...."

Zero lansung berbalik ke posisinya yang tadi setelah mendengar kalau Newie menggeliat.
Yah, soalnya saat ini posisi mereka itu agak ambigu bagi Zero. Dan Zero tidak mau kalau Newie terjaga dan itulah pemandangan pertama yang Newie lihat. Dia tidak mau kalau Newie berpikir yang bukan bukan. Mana saat ini Zero sedang dalam posisi di mana dia memeluk Newie dengan erat. Tangannya melingkar di pinggang Newie dan wajahnya hampir saja menyentuh wajah Newie.

Saat ini, Newie sedang tertidur dengan pulas. Zero perlahan lahan meletakkan kembali ponsel Newie di posisi asalnya. Setelahnya dia diam lagi, mau memastikan kalau Newie kembali tidur seperti sebe. Malah perhatiannya teralih. Zero menatap wajah tenang Newie yang saat ini sudah sangat dekat dengan wajahnya.

Zero menatap mata Newie yang saat ini tertutup dengan rapat. Setelahnya matanya tertuju ke bibir Newie yang plump itu. Zero punya suatu perasaan yang sulit diungkapkan saat itu. Tanpa dia sadari wajahnya semakin dekat ke wajah Newie. Seperti dia hampir saja kehilangan kendali sama dirinya sendiri. Baru saja bibir Zero mau menempel ke bibir plump itu, lansung dia tersadar saat Newie berbunyi lagi.

"Eummm...."

Newie tak terjaga sebenarnya...dia cuma tidak aman dengan posisi badannya saja. Setelah dia menempelkan kepalanya di dada Zero, dia tertidur lagi dengan pulas
Sementara Zero yang terkejut sama perbuatannya barusan segera mengerutkan keningnya.

'Aku kenapa sih...apa aku tadi barusan...gila'

Zero pikir. Dia perlahan lahan mengalihkan tangannya dari Newie dan seterusnya mengalihkan kepala Newie yang menempel di dadanya ke bantal. Dia perlahan lahan bangkit dari kasur dan menuju bilik sebelah. Ini sudah jam 7 pagi makanya dia mau mandi.

30 menit kemudian, setelah Zero selesai mandi dia keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Di situ dia menangkap sosok familiar. Yah...itu mamanya.

"Selamat pagi nak~"

Mama Zero menyapa anaknya itu.

"Pagi juga mae"

"Eh...Newienya mana?"

Mama Zero sempat melihat ke belakang anaknya namun nihil menemukan Newie.

"Masih tidur"

"Kenapa kau tidak membangunkan dia? Inikan udah mau jam 8"

Zero menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Aku tidak tega membangunkan dia..."

"Lah....kok gitu... biarlah mama saja yang pergi membangunkannya"

Setelah mama Zero berjalan menuju bilik Newie.
Mama zero lansung mengetuk pintu lalu membukanya.

"New....nak bangun...ini udah pagi"

"Eummm...."

Newie menggeliat dan menggosok-gosokkan matanya.

"Ini udah jam 8...ayo bangun"

Rumah Singgah(Indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang