Jennie menatap ke luar jendela bus. Dia baru saja melakukan Tur bersama dengan teman sekelas lainnya, namun karena kondisi cuaca, bus berhenti ditengah jalan dan itu membuat perjalanan pulang menjadi lebih lambat dari yang diperkirakan.
Gadis itu menghela napas dengan kesal, terlebih lagi karena Lisa dengan mudahnya berhasil meyakinkan Jisoo untuk bertukar tempat duduk dengannya. Jadi, gadis menyebalkan itu kini berada di sisinya tanpa membiarkan Jennie bernapas dengan tenang.
Jennie ingin meminta bantuan Nayeon dengan perubahan posisi agar dia bisa duduk dengan Chaeyoung, namun begitu Jennie berbicara kepada mereka, mereka tampak sedang begitu tenggelam dalam percakapan yang sepertinya serius, sehingga dia memutuskan untuk menyerah pada gagasan itu.
"Niniii," Lisa memanggilnya dengan suara yang sangat manis.
"Apa kamu lapar? Aku punya beberapa sandwich di ranselku, apa kamu mau?" Jennie bahkan tidak menoleh ke arahnya.
"Nini?""Aku mau ke kamar mandi." Dan tanpa basa-basi lagi, gadis bermata kucing berdiri untuk turun dari bus. Tidak butuh waktu lama bagi Lisa untuk meninggalkan ranselnya ke samping lalu pergi mengikuti Jennie.
"Nini... Busnya kan punya kamar mandi, kamu tidak perlu keluar dan basah begini." Lisa mengenakan tudung kepalanya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku.
"Aku tidak suka menggunakan kamar mandi itu," ucapan Jennie membuat Lisa menyipitkan matanya, terkadang gadis itu bersikap seperti anak kecil.
"Tapi bagaimana jika Busnya pergi meninggalkan kita."
"Itu tidak akan terjadi, karena masih ada beberapa anak yang belum naik. Tadi aku melihat Guru sedang menuliskan nama mereka. Ada sekitar 5 yang belum masuk." Jennie mengangkat bahunya sedikit.
"Lagipula, kenapa kamu mengikutiku ke kamar mandi?""Aku ingin ke kamar mandi juga."
Jennie mendengus dan mengabaikannya sedangkan Lisa hanya tertawa lalu mengeluarkan tangannya dari saku untuk memeluk gadis itu dari belakang.
"Aku ingin ke kamar mandi Lisa! Aku tidak bisa terburu-buru jika kamu melakukan itu!"
"Terkadang kamu benar-benar tak tertahankan, Nini," Lisa mendecakkan lidahnya lantas melepaskannya.
Jennie memasuki kamar mandi dan merasakan mata Lisa terus tertuju padanya.
Bukannya Jennie tidak terbiasa dengan hal semacam itu, tapi sungguh menjengkelkan karena dalam hidupnya, gadis itu selalu mengikuti jejaknya setiap hari.
Setelah ciuman di pesta dansa itu, Lisa seakan yakin jika dirinya berhak melakukan apapun yang dia mau pada Jennie.
Jennie sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah iblis itu memanfaatkan situasi tersebut. Dan setelah begitu banyak penolakan, tampaknya Lisa mengerti bahwa dia tidak bisa mencium Jennie kapanpun dia mau dan Lisa akhirnya menyerah tapi dia tidak berhenti mengikuti Jennie.
"Kamu sudah selesai?" Lisa bertanya ketika melihat Jennie sedang mengeringkan tangannya, namun dia tidak berkenan untuk menjawab.
"Nini, tunggu aku!" Lisa mengeluh ketika gadis bermata kucing pergi meninggalkannya.Mereka berdua berhenti beberapa detik di pintu masuk saat melihat hujan yang semakin deras.
Di saat yang sama, keduanya saling berpandangan dan memikirkan hal yang sama, setelah itu mulai berlari sekuat tenaga melintasi area hijau luas yang memisahkan mereka dari jalan raya.
Mereka mungkin lega ketika akhirnya bisa sampai dijalan raya, namun rasa kecewa segera memenuhi wajah mereka ketika menyadari bahwa bus mereka sudah tidak ada.
"Mereka pergi tanpa kita!?" Jennie berteriak di tengah kehampaan sementara Lisa hanya memeluk dirinya sendiri untuk melindungi diri dari hujan dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing's Gonna Change My Love For You (GXG)
HumorLisa dan Jennie bertemu ketika mereka berusia 5 tahun. Bagi Lisa, dia yakin jika dirinya telah menemukan gadis tercantik didunia. Sementara Jennie, tidak bisa menghindari rasa kesalnya terhadap gadis bermata hazel yang sejak hari pertama mereka ber...