CHAPTER 03 (SD KELAS 1)

1K 229 41
                                    

"Bisakah Mommy memberiku koin?" Nyonya Manoban menatap putri sulungnya dengan rasa ingin tahu sebelum akhirnya membuka dompet, karena dia tidak mampu menolak permintaan putrinya yang sangat manis.
"Terima kasih Mommy."

Dia melihat si kecil melarikan diri ke arah yang sama yang dia tuju dalam beberapa menit terakhir. Dan dia benar-benar bertanya-tanya permainan apa yang membuat Lisa begitu tertarik sehingga dia telah mengulangi tindakan itu enam kali berturut-turut.

Nyonya Manoban menghela nafas lalu menoleh ke arah putri bungsunya Chiquita yang sedang terhibur dalam mobil ambulans pink yang bergoyang mengikuti irama melodi anak-anak, dan wanita itu terkejut ketika semenit kemudian ada tangan kecil yang menarik celananya untuk meminta perhatiannya dan sekali lagi Lisa ada di sana.

"Bisakah Mommy memberiku koin lagi?" dia bertanya sambil membuat senyuman malaikat terbaiknya.

"Lisa, sebentar lagi kita akan pulang oke?" Wanita itu mengingatkan anaknya, lalu memberinya koin lagi, dan Lisa kecil mengangguk gembira sebelum melarikan diri lagi.

Nyonya Manoban menoleh ke putrinya yang lain, lalu menggendongnya ketika permainan sudah berhenti.

Chiquita mengarahkan tangannya ke kakak gadisnya.

"Mommy, kenapa Lisa unnie meminta koin sebanyak itu?"

"Mommy tidak tahu sayang, kakakmu mungkin menemukan permainan yang sangat dia sukai." Nyonya Manoban tersenyum manis ke arahnya, lalu mendongak untuk mencari Lisa.
"Oh itu dia..."

Tidak sulit untuk menemukan Lisa, namun Ibunya terkejut saat menemukan gadis itu di depan mesin yang mengeluarkan Surprize Egg karena biasanya Lisa melewatinya.

Wanita itu berjalan ke arahnya dan berhenti di sampingnya. Dia memperhatikan putrinya yang sedang membuka telur yang baru saja diperolehnya dan ketika terbuka, wajahnya langsung cemberut karena tidak puas dengan isinya.

"Lisa," panggil Ibunya untuk menarik perhatiannya.
"Apa yang kamu cari, Nak?" Ibunya bertanya ketika melihat telur-telur yang sebelumnya Lisa dapatkan tergeletak di lantai.

"Cincin Mom." Ibunya menatapnya tanpa mengerti.
"Tadi ada anak yang menaruh koin di sini, lalu ada cincin yang keluar dari salah satu telur. Ada cincin didalam telur Mom!" Lisa berseru saat dia menekankan kata-katanya.
"Tapi aku tidak mendapat cincin apapun!" Lisa menggerutu sambil melihat adiknya mengambil hadiah yang diperolehnya, kebanyakan isinya patung plastik.

"Unnie, bolehkah aku memilikinya?" Lisa mengangguk dengan enggan lalu mengulurkan telur terakhir yang dia dapat.

Sementara Nyonya Manoban menatapnya dengan empati atas kesedihan putirnya yang terlihat jelas.

"Jika Mommy memberimu satu koin lagi dan kamu tidak mendapatkannya, apakah kamu berjanji untuk tidak meminta lagi dan kita akan pulang? Mommy harus menyiapkan makan malam Nak."

"Aku berjanji!" Wajah Lisa bersinar sepenuhnya ketika koin lain mencapai tangannya.

Dia kemudian menoleh ke mesin dan tatapannya berubah menjadi serius.

Manoban mini menyatukan tangannya untuk berdoa kecil dengan harapan setidaknya tuhan akan mengasihani dia dan memberikan apa yang dia inginkan.

Lisa menarik napas dalam-dalam saat memasukkan koin terakhirnya ke dalam mesin, dan dia menahan napas saat memilih telur di dalam kotak.

"Jika itu bukan cincin, bolehkah aku memilikinya lagi?" Lisa mendengar suara adiknya, tapi dia mengabaikannya. Dia kemudian mengambil telur dan membuka untuk melihat isinya.

Segera setelah telur dibuka, dia menghembuskan nafasnya dengan lega. Matanya berbinar dan jeritan kecil gembira keluar dari mulutnya.

"Cincin! Aku mendapatkan sebuah cincin!"

Nothing's Gonna Change My Love For You (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang