Arsenio Honiara menatap bayangannya di cermin, berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang dilihatnya adalah seorang pria yang kuat dan penuh harapan. Namun, setiap kali ia mengamati perutnya yang membesar, rasa percaya diri itu seolah sirna. Dia adalah seorang laki-laki hamil—sebuah keadaan yang sangat tidak lazim di dunia yang penuh dengan stigma dan penilaian.
Pagi itu, udara di luar tampak cerah, tetapi hati Arsenio dipenuhi dengan gelombang kecemasan. Dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menjalani rutinitas harian, tetapi setiap langkahnya seakan terhalang oleh tatapan curiga dan bisikan sinis dari orang-orang di sekitarnya. Banyak yang menganggap kehamilannya sebagai hal yang aneh, dan tak jarang ia mendengar komentar jahat yang membuatnya merasa terasing.
“Bubu!” suara anaknya, Kiran, memanggil dari ruang tamu. Dia baru berusia empat tahun, tetapi sudah bisa merasakan emosi yang kompleks. Arsenio tersenyum, mencoba menyingkirkan keraguan dan kesedihannya.
“Iya, Nak! Apa yang kamu butuhkan?” jawabnya, berusaha terdengar ceria.
Kiran berlari mendekat, membawa mainan kesayangannya, robot kecil berwarna biru. “Lihat, Bub! Robot ini bisa bergerak!”
Arsenio menunduk, menatap mata berbinar Kiran. Di tengah segala kesulitan, senyum anaknya selalu berhasil menghangatkan hatinya. Dia membungkuk untuk memeluk Kiran, merasakan kekuatan yang berasal dari cinta tanpa syarat.
Tak lama kemudian, Rina, adik Arsenio, datang berkunjung. Wajahnya tampak cemas saat dia melihat kakaknya. “Arsenio, bagaimana kabarmu? Kamu harus lebih hati-hati, ya,” katanya dengan nada khawatir.
Arsenio mengangguk, tetapi dalam hatinya, ia tahu betapa sulitnya untuk terus bertahan. Rina adalah satu-satunya orang yang selalu mendukungnya, tetapi bahkan dia pun tidak sepenuhnya mengerti apa yang ia alami.
“Rina, aku baik-baik saja,” Arsenio berusaha meyakinkan, meskipun suaranya bergetar. “Aku hanya… merasa sedikit lelah.”
“Jangan lupa untuk istirahat,” Rina menambahkan, matanya penuh perhatian. “Dan jika ada yang perlu dibantu, jangan ragu untuk menghubungiku.”
Setelah mengobrol sejenak, Rina pamit pergi, meninggalkan Arsenio dan Kiran di rumah. Sisa hari itu dihabiskan dengan aktivitas sederhana, tetapi dalam benaknya, ada perasaan hampa yang terus mengganggu. Keberadaan Kiran dan adiknya memberikan sedikit kenyamanan, tetapi di dalam hatinya, Arsenio merindukan sesuatu yang lebih.
Saat malam tiba, Arsenio duduk di ranjang dengan Kiran yang tertidur di sampingnya. Ia menggenggam tangan kecil anaknya, mencoba mengingat kenangan indah bersama Matthew, kekasih yang pernah mengisi hidupnya. Mereka seharusnya menjadi keluarga, tetapi semua harapan itu runtuh ketika Matthew pergi, meninggalkan luka yang dalam.
Air mata tak tertahan mengalir di pipinya. Mengapa semuanya harus berakhir seperti ini? Arsenio bertanya-tanya apakah Matthew pernah menyesali keputusannya, atau jika dia sudah sepenuhnya melupakan mereka. Dalam kegelapan malam, harapan untuk memulai hidup baru terasa semakin samar.
Tiba-tiba, suara ponsel berdering memecah kesunyian. Arsenio terkejut saat melihat nama yang muncul di layar—Matthew. Jantungnya berdegup kencang, pikiran berkecamuk dalam benaknya. Kenapa dia menelepon sekarang setelah bertahun-tahun menghilang?
Dengan hati berdebar, Arsenio mengambil napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Akankah dia siap untuk menghadapi pria yang telah meninggalkannya, dan lebih dari itu, menghadapi masa lalu yang terus menghantuinya?
---
.
.
.To be continued.... ♡
Annyeong... apa kabar kalian semua para jaeyongist tercinta. Gimana hari senin kalian? Baik-baik saja, kan? Semoga selalu baik.
Oh ya aku mau ngasih beberapa informasi tentang cerita ini.
Yang pertama jadwal updatenya, jadi aku bakalan update setiap hari ganjil ya.
- Senin
- Rabu
- Jum'at
- MingguItu ya jadwal updatenya, untuk waktu aku ga bisa nentuin kapan waktu pastinya tapi yang pasti pas malam hari ya.
Yang kedua cerita ini bakalan beda banget sama versi di TikTok ya. Lebih jelaslah alurnya daripada yang ada di TikTok.
Jadi kalo kalian ngerasa "perasaan yang di TikTok gak gini deh." Emang sengaja aku bedain biar kalian dapet 2 versi yang berbeda.
Mungkin itu aja beberapa informasinya, makasih ya yang udah nyempetin buat baca dan vote cerita ini. Semoga aku ga kena writer block dan kalian ga digantung lama-lama.
Terimakasih semuanya!🕊️🤍
- 20 Nov '23
- 1501 words- aksara 🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐁𝐋] He's My Ex-boyfriend
Teen FictionArsenio Honiara, seorang pria yang berjuang untuk menemukan makna hidup setelah ditinggalkan oleh kekasihnya, Matthew Aston, saat dia hamil. Dalam dunia yang tidak menerima keadaan uniknya sebagai seorang laki-laki yang mengandung, Arsenio harus ber...