Melewati batas (H setelah menikah)

78

memperkenalkanhalaman DepanMelewati batas (H setelah menikah)

rak buku

Daftar isi

Pengaturan membaca

Bab 78 Memeluknya sambil berjalan dan meniduri vaginanya

Bab sebelumnyapenanda bukuBab selanjutnya

  Jiang Fang tidak puas dengan jawabannya yang tidak jelas. Otot lengannya menegang dan dia dengan mudah mengangkatnya dari sofa. Dia memegang pantatnya dengan satu tangan, dan kemaluannya yang tebal masih jauh di dalam vaginanya. .
  Seluruh tubuh Qin Wan lemas, dia melingkarkan lengannya di lehernya dan tersentak pelan, seolah dia akhirnya terbebas dari hubungan seks yang hampir tenggelam tadi.
  Tapi sebelum dia selesai memotongnya, Jiang Fang membiarkan pinggulnya turun lagi.Dengan letupan beban, batang daging itu didorong lagi ke tengah kakinya.
  Kali ini dorongannya terlalu dalam, dan cairan vagina keluar dari lubangnya, membuat persendian keduanya basah kuyup.Gerakannya lebih seperti sedang buang air kecil.
  Qin Wan menopang dadanya yang kuat, mencoba melepaskan diri dari rasa sakit yang berlebihan, tetapi dia tidak memiliki kekuatan dan begitu lemas sehingga dia hanya bisa menonton tanpa daya ketika ayam itu menembus bibir lagi dan lagi dan mendorong ke dalam, seolah-olah Itu memukul daging lembutnya yang paling sensitif.
  Itu hanya rasa sakit ketika menyentuh tempat lain, tetapi begitu kelenjar besar mengenai di sana, Qin Wan merasa seperti hendak buang air kecil, dan seluruh tubuhnya terasa mati rasa, seolah-olah dia tidak terkendali, dan semakin banyak dia buang air kecil, semakin kaya. dan terasa lebih hangat. Air mani itu diperas keluar dari lubangnya oleh ayam, lalu diseduh menjadi buih putih, dioleskan pada persendian keduanya, dan disiramkan dengan gerakan menyodok.
  Qin Guan berteriak sedih, dan bahkan nada kata-katanya berubah: "Jiang Fang!..."
  "Kamu tidak boleh bercinta di sini?" Jiang Fang terkekeh, sangat puas dengan reaksinya.
  Di bawah kendali nafsu yang meningkat, suara rendah dan serak pria itu sangat menarik, hanya mendengarkan dia berbicara saja sudah membuat separuh tubuhnya mati rasa.
  "Ya...tidak...jangan lakukan seperti ini...kau akan kencing..." Qin Wan mendengus, sudut matanya memerah, dan sepertinya dia benar-benar membuatnya kesal.
  Tetapi meskipun dia telah melakukan hal yang paling intim, ketika dia mengatakan permohonan ampun seperti ini, pipinya sedikit panas, dan dia masih sangat pemalu.Jika dia tidak dekat, dia bahkan tidak dapat mendengar apa yang dia katakan.
  Dia hampir tenggelam dalam rasa malunya yang lembut. Bagaimana mungkin wanita yang begitu lembut bisa begitu malu setelah disetubuhi berkali-kali? Jiang Fang mau tidak mau ingin mendorongnya lebih keras. Lihatlah dia. Betapa lembutnya itu.
  Ayam jantan yang tebal dan bengkak itu didorong maju mundur dari lubang empuk, dan dia berharap harus mencabutnya, di sana hangat dan licin, membuat orang-orang sangat ingin menidurinya.
  "Tapi aku hanya ingin bercinta denganmu di sini, apa yang harus aku lakukan?" Jiang Fang meluruskan pinggang dan perutnya yang kuat, menopang pinggulnya dengan tangan besarnya, memeluknya dan mulai berjalan mengitari ruang tamu, mendorong dengan penis besarnya sebagai dia berjalan. Menyentuh vaginanya yang basah dan lembut, bibir dagingnya tidak sempat menutup sama sekali. Bibirnya halus dan lembut, dan telah diregangkan tipis oleh batang yang tebal dan bengkak, menelan dengan keras.
  "Kamu kehilangan banyak air, Wan Wan, apakah kamu kencing karena aku menidurimu?"
  "Jangan melangkah terlalu jauh... Uh-huh... Jiang Fang... ini terlalu dalam... Lubang kecil yang sempit itu terisi penuh. Penuh, Qin Wan merintih, punggung kakinya menegang, dan seluruh tubuhnya mulai gemetar tak terkendali.
  Jiang Fang memeluknya, bersenandung lembut, dan mendorong k3maluannya ke atas, membuatnya pas ke dalam v4ginanya, seolah dia ingin memberinya pelajaran.
  "Jelas vagina kecilmu yang menggigit penisku begitu erat."
  "Sekarang aku sudah menidurimu dengan sangat baik, kamu bilang aku bertindak terlalu jauh? Hah?"

Bab sebelumnyapenanda bukuBab selanjutnya

perpustakaanmenyarankanDaftar isirak buku