Melewati batas (H setelah menikah)

60

memperkenalkanhalaman DepanMelewati batas (H setelah menikah)

rak buku

Daftar isi

Pengaturan membaca

Bab 60 Mengapa begitu sensitif Tidak akan berhenti setelah beberapa kali penyisipan.

Bab sebelumnyapenanda bukuBab selanjutnya

  "Wan Wan, kenapa kamu begitu sensitif? Kamu tidak bisa berhenti setelah beberapa kali dimasukkan. "
  Ayam besar itu masih berada jauh di dalam vaginanya yang basah dan lembut, terbungkus dalam vagina yang mengejang. Mata gelap Jiang Fang menjadi semakin gelap. Dia vaginanya bengkak sekali hingga terasa seperti hendak meledak, bahkan dia ingin ejakulasi.
  Dia menahan pinggangnya sehingga dia hanya bisa gemetar dalam pelukannya, dan kemudian penis besarnya tidak bisa menahannya dan mulai mendorong ke atas lagi dan lagi.
  Memeknya baru saja mengalami orgasme dan selembut berubah menjadi air dan bisa bernafas. Segera setelah ditarik dan dilepaskan, ayam dimasukkan ke dalam dan terowongan dibuka dengan patuh dan disetubuhi. Mulut kecil di kedalaman menyedot bagian atas kelenjar, menggigit punggung bawahnya.
  Bahkan jika dia mencapai klimaks dua kali, Jiang Fang tidak ingin melepaskannya begitu saja. Begitu dia menyentuhnya, pikiran terburuk di hatinya tumbuh sembarangan, dan dia hanya ingin memasukkan penisnya dengan kuat ke dalam vaginanya. , don tidak ingin berpisah.
  Dia begitu kuat sehingga Qin Wan tidak bisa melepaskan diri.Dia hanya bisa membuka kakinya dan melihat ayam tebal dan panjang masuk dan keluar dari vagina halus di bawahnya.
  Payudara putih dan besarnya dirobohkan ke atas dan ke bawah.Qin Wan mengerang dan merasakan detak jantungnya akan segera berdetak.
  Setiap jatuh, pantatnya akan turun dengan deras dan menempel erat di perut bagian bawah. Bahkan karena kulit di sana sangat halus, dia bisa merasakan rambut hitam pria itu telah terserap seluruhnya oleh air maninya. Basah.
  Sendi kedua orang itu berlumpur, busa putih berceceran dimana-mana, bahkan bibir kedua daging itu tampak merah dan bengkak karena menelan ayam yang terlalu kental.
  Perasaan ini sangat mengesankan sehingga Qin Wan tidak akan pernah melupakannya, apalagi pria yang memukulinya sampai mati sebenarnya adalah Jiang Fang.
  Mereka jelas-jelas hanya sebatas nama saja, mereka bahkan tidak mengenal satu sama lain sebagai teman, dan kontak mereka hanya dangkal.
  Tapi sekarang, daging tebal Jiang Fang menembus vaginanya lagi dan lagi, membuatnya orgasme berulang kali. Dia belum pernah mengalami orgasme seperti ini sebelumnya, aneh dan mengasyikkan, dan dia hanya ingin mengabaikan semuanya. Tenggelam dalam gairah yang luar biasa ini .
  Dia sepertinya melarikan diri...
  Memikirkan masalah ini saja sudah membuat Qin Wan sangat malu hingga kulitnya memerah.
  "Uh...pelan...Jiang Fang...pelan pelan..." Qin Wan menggigit bibir bawahnya, Tubuhnya yang baru saja mengalami orgasme terlalu sensitif, dan dia akan mencapai puncaknya lagi.
  "Oke." Jiang Fang meraih tangannya, seolah dia takut dia akan melarikan diri, menggenggam jari-jarinya dengan jari-jarinya, dan kemudian berbaring di tengah jalan.
  Lututnya sedikit ditekuk dan menempel di punggung bawahnya.
  Qin Wan duduk mengangkang di pinggangnya, dengan ayam tebal dan panjang masih di dalam lubangnya. Dia melipat kakinya, tidak berani bergerak. Dia mengambil tangannya kembali, dan dengan lemah menopang pinggang dan perutnya dengan tangan kecilnya, dan menyentuhnya. Otot-otot yang menjadi semakin tegang seiring dengan adanya gerakan.
  "Apakah kamu ingin bergerak sendiri?"
  "Tapi di sana sangat sakit..." Qin Wan duduk telanjang dan tidak bergerak, dan dia bisa merasakan cairan vagina yang sakit dan bengkak bocor keluar.
  "Coba kulihat kamu berinisiatif makan kontol."
  Telinga Qin Wan memerah. Dia tidak terbiasa mendengar kata-kata kotor seperti itu keluar dari mulut Jiang Fang. Rambutnya tergerai di dadanya, dan payudaranya yang montok. bahkan lebih menggoda daripada terekspos.
  Jiang Fang mencubit pinggangnya, mengangkat tangannya, dan menggenggam bola bundar yang gelisah, penis besarnya bengkak lagi, dan dia berkata dengan suara serak: "Kalau begitu biarkan aku bergerak."

Bab sebelumnyapenanda bukuBab selanjutnya

perpustakaanmenyarankanDaftar isirak buku