Bab 10|nenek bagian i

30 27 0
                                    


Dan disinilah jauza sekarang bersama teman sekelasnya yaitu martha tengah sibuk mengerjakan beberapa tugas untuk menyelesaikan projek mereka,

Terus berkutat diatas meja membuat keduanya tak menyadari jam sudah menunjuk pukul sembilan malam.menyadari hal itu
jauza yang tak ingin temannya pulang semakin larut malam pun segera membereskan mejanya dan mengantar martha untuk berpamitan pulang

Hingga tinggallah gadis itu sendiri dikamarnya mencoba kembali berkutat pada tugas kelompoknya ditemani malam yang menyuguhkan suasana hening yang membuat jauza makin fokus dengan aktifitasnya di kamar

Huft

Hingga hembusan nafas lega menjadi tanda selesainya aktifitas gadis itu, seolah mengambil jeda jauza pun diam memperhatikan kembali apa yang telah dibuatnya dengan full senyum.ia merasa puas dibuatnya hingga tanpa sadar perlahan senyumannya luntur

Jika dipikir-pikir kedamaian menghampirinya seharian ini dan itu memang sangat menyenangkan meski tak dapat ditampik bahwa jauza juga curiga.ia akan mengalami hal-hal sebaliknya setelah ini 

Apalagi setelah menyadari bahwa prakarya yang dibuatnya mengingatkan gadis itu pada apa yang dialaminya, 

"Mencoba menghentikan.."ucap jauza menerawang jauh dengan dahi yang mulai berkerut

"..hal gila! yang tak ku inginkan"lanjutnya sembari menghela nafas panjang

"Kenapa aku merasa.. ini malah makin rumit sekarangggg"ujar jauza frustasi mulai menjatuhkan kepala tenggelam diatas meja belajarnya

"Apanya yang rumit??"ucap martha tiba-tiba saja sudah berdiri membuka pintu kamar sontak membuat jauza spontan menoleh ke sumber suara

"kenapa kau disini?lagi"tanya jauza terkejut melihat martha yang mulai masuk lalu duduk diranjang 

"Itu.. aku lupa bawa serep kunci rumah waktu pergi tadi, karena mama kan tadi siang berangkat ke rumah nenek dikampung jadi aku kekunci sekarang"

"Lah kenapa nggak ikut pergi?"

"Mama pergi bukan sehari dua hari dan karena mama saya mementingkan sekolah daripada anaknya jadi saya nggak diajak, tadi aku telpon mama terus suruh ketemu bapak mu nanti dibantu bukain pintu"

"Bapak nggak ada"

"Tau.. karena itu saya ketemunya ibuk mu, katanya.martha kamu tidur sini aja sama zaza, nah besok baru deh biar bapaknya zaza yang jebolin pintu rumah mu ya?gitu"ujar martha menjelaskan dengan nada dibuat-buat untung masih didengar oleh jauza meski dengan ekspresi yang mulai datar tak berekspresi

"Um gitu"

"Kenapa, bukan saya lho yang kepengen tidur sama anda jangan grrr"ujar martha membuat jauza bangkit dari duduknya 

"Ya sudah keluar sanaaa!!"ucap jauza langsung menyerang martha membuat kedua gadis itu sampai berpelukan dilantai sesekali berguling saling menyerang gelitikan disela tawa mereka 

Setelah adu seret selesai, kini jauza dan martha asik bercerita ditempat tidur dengan selimut lebar yang mereka gunakan menutupi setengah diri mereka 

"Oh jadi kak karin nolak telpon mu"ucap jauza mendapat anggukan lemas dari martha, melihat muka suram temannya gadis itu segera memutar otaknya mencoba menenangkan  

"Mungkin kak karin nggak sengaja,"

"Matiin telpon kok nggak sengaja tu lho.kak karin nggak pernah kek gitu za, aku tu kawatir.. perasaan ku nggak enak"

"Tiba-tiba?"

"Keknya dia nggak baik-baik aja deh disana, aku mikirnya tu kakak nggak cerita apa-apa karena takut aku sama mama khawatir"ucap martha sedih dengan mata yang mulai berair

tell it dream to Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang