"(Y/n)." Panggil Levi pada adiknya yang tengah mengobrol dengan Simon. Wanita itu spontan menoleh menatap Levi.
"Ada apa?"
"Pergilah duluan ke markas. Aku harus menemui Erwin."
Wanita itu mengangguk memperbolehkan. Segera Levi melajukan kudanya meninggalkan rombongan yang lain di belakangnya. (Y/n) yang mengetahui hal itu diam-diam tersenyum tipis.
"Kenapa dia sangat terburu-buru?" Tanya (Y/n) pada Hange.
"Sepertinya persidangan Eren akan segera dimulai. Dia dan Erwin memang harus ada di persidangan supaya bisa membawa Eren untuk ekspedisi kita." Jelas Hange. "Lagipula, dia terlihat seperti anak yang baik!"
"Eren? Jadi itu namanya." Sahut Simon di sebelah Hange. "Aku hanya melihatnya sekilas saat ingin memanggil Edith."
"Semoga saja anak itu benar-benar bisa membantu kita kedepannya." Celetuk Edith. "(Y/n)-heichou sampai harus dipanggil."
"Erwin terlihat sangat percaya padanya jadi mungkin saja anak itu benar-benar bisa." Hange membalas ucapan kedua anggota regu temannya itu dengan santai.
Hange ternyata mengantar (Y/n) ke markas regu (Y/n) berada. Simon, terutama Edith tersenyum senang bisa melihat kembali regu elit yang di pimpin oleh (Y/n) akhirnya bisa berkumpul lengkap bersama dengan Kapten mereka.
Edith melaju duluan diikuti oleh Simon di belakangnya. Di halaman hijau tersebut, terdapat beberapa orang yang tengah berlatih atau sekedar bersantai di bawa pohon karena teriknya panas.
"Anna-san!" Pekik Edith membuat perempuan yang tengah bersantai itu membuka matanya. Teriakan Edith ternyata membuat yang lain juga ikut menoleh menatap Edith dan juga Simon yang baru saja turun dari kuda.
Mereka semua spontan membeku melihat siapa orang yang ada di belakang Hange dengan kudanya. Si pelaku hanya melambaikan tangan sembari tersenyum tipis membuat suasana hening seketika.
"H-heichou ..?"
"(Y/n)-heichou?!"
(Y/n) merasa senang melihat keterkejutan para anggotanya. Tapi yang menjengkelkannya ialah, mereka semua bertambah tinggi! Sekarang ia tau perasaan Levi jika seseorang yang menyinggung tentang tinggi badan.
(Y/n) turun dari kudanya dan menatap para anggotanya secara bergantian.
"Kalian kenapa semakin tinggi?"
Itulah kalimat pertama yang dikeluarkan (Y/n) setelah lima tahun tak bertemu dengan para bawahannya yang setia itu. Semuanya terbengong sejenak sebelum akhirnya tertawa kecil.
"Gen keluarga, Heichou. " Ucap seorang pria blonde yang berdiri di samping Edith, Frans Beaufort sambil terkikik geli membuat (Y/n) spontan melirik tajam.
"Ku kira kau mau beristirahat setelah mengundurkan diri, Heichou?" Tanya Anna Albrecht.
"Mengenai Eren Yeager." Hange menyahuti membuat mereka spontan menatapnya terkecuali (Y/n) yang menguap mengantuk.
"Pikiran Erwin memang tidak pernah bisa ku tebak." Gumam (Y/n) dan melepaskan jubah yang ia pakai. "Apakah markas selalu bersih?"
Hening melanda membuat (Y/n) mengernyit bingung. Ia menatap para anggotanya secara bergantian tapi mereka malah membuang muka, mengindari tatapan tajam (Y/n) pada mereka.
"Apa kalian memb―"
"Yah, Heichou, anda mau minum teh? Biar saya siapkan untuk anda."
Anna secara tiba-tiba memegang kedua bahu (Y/n) dari belakang dan membawanya ke halaman samping dimana ada kursi santai tempat mereka biasa bersantai atau sekedar minum teh. Melihat Anna yang sudah mengalihkan perhatian sang kapten, Edith, Frans dan Simon spontan masuk ke dalam markas dengan buru-buru melihat tempat mereka yang seperti kapal pecah.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐨𝐫 𝐓𝐡𝐞 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 [𝐒𝐧𝐊 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]
Fiksi Penggemar[FIFTH BOOK] 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐧𝐢𝐦𝐞 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝟏𝟎 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐚𝐧𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚. •~• Kesekian kalinya surat...