🏀 POINT BATTLE 🏀 : TEMAN LAMA

73 13 9
                                    

Ketika Malay hendak mengambil snack dan minuman untuk disuguhkan kepada Indonesia, langsung terdiam demi mendengar nama itu.

“Tunggu, dia masuk sekolah ASEAN juga?”

Indo mengangguk, sibuk memainkan jarinya- Malay langsung pergi ke dapur untuk mengambil apa yang hendak dia ambil.

Setelah kembali, dia menyodorkan susu kotak pink kepada Indonesia.

“Tenanglah.” kata Malay mencoba untuk menenangkan sang teman.

Sedikit kilas balik, dulu Indo, Malay, dan Timor Leste adalah Combo basket terbaik ketika mereka satu team di SMP. Banyak kemenangan yang mereka bertiga dapatkan hampir setiap pertandingan tidak pernah kalah, bisa dibilang mereka bertiga adalah anak emas- tapi sampai ketika Indo mengidap penyakit target panik, setiap bola basket yang Timor umpan kepada Indo tidak ada satupun yang berhasil dimasukan ke dalam ring lawan.

Karena hal itu, masa kejayaan team basket mereka menurun, bahkan semua orang membicarakan tentang target panik yang di derita oleh Indonesia.

Sudah hampir setengah tahun, tidak ada perkembangan sama sekali, dan itu membuat Timor Leste berubah.

Dia didoktrin oleh seseorang dari team lain mengucapkan bahwa dirinya menyia-nyiakan kesempatan emas untuk berada di team hebat dengan mempertahankan team mereka yang sudah hancur.

Pertandingan terakhir dimainkan, Indo membuat banyak kesalahan, bahkan dia tidak bisa menerima umpan bola dari Timor Leste yang membuatnya semakin yakin bahwa team mereka sudah tidak ada harapan.

“Sepertinya target panik itu berhasil membuat kemampuanmu menjadi tumpul,” ucapnya sinis ketika menggiring bola melewati temannya, Indo yang mendengar kalimat itu langsung terdiam dan tidak sengaja tersenggol oleh tubuh lawan, membuatnya cedera di bahu.

Alhasil selama beberapa pertandingan Indo sempat disimpan di bangku cadangan. Sampai ketika Indo sembuh dari cederanya, Timor Leste keluar dari sekolah, dia masuk kedalam sekolah yang lebih elite dan langsung bergabung dengan team basket sekolahan barunya.

Mereka dipertemukan kembali di pertandingan, dan ternyata Indo masih belum sembuh dari target paniknya, Timor Leste membantai habis tidak memberikan peluang sedikit kepada mantan team basketnya dengan score 50:0 dia tidak memberikan celah untuk mereka mencetak poin.

Itulah mengapa Indo ketakutan jika bertemu dengan Timor, fakta bahwa Indo dibully oleh team basket lain, dia dihakimi oleh teamnya sendiri karena target panik yang menjadikannya beban.

Indo terpuruk bahkan dia ingin berhenti bermain basket, tapi Malay tidak membiarkan hal itu terjadi, satu-satunya teman yang Indo miliki hanya Malay, karena dia tidak percaya kepada siapapun semenjak kejadian itu.

________________________________

Malay menatap Indo yang sejak tadi terdiam menatap kosong susu pink nya, dia angsung menepuk bahu sang teman dengan pelan.

“Indo, rencana lu gak akan berubah gara-gara orang itu kan?” tanya Malay khawatir.

Jujur saja sebenarnya Malay sudah mendaftarkan diri ke sekolah UN, tapi karena mendengar 'orang' yang menjadi alasan Indonesia trauma masuk ke sekolah yang sama dengan temannya- membuat Malay urung untuk berpisah.

Indo terkejut, menggelengkan kepalanya kasar. “Jangan becanda, gua malah semangat buat ngebuktiin bahwa kali ini gua udah bukan Indonesia si pecundang lagi.”

“Gua bakal tetep masuk team basket ASEAN, itu udah gua putusin dari lama, siapapun ga ada yang bisa bikin gua takut, itu cuman masa lalu- ya cuman masa lalu...!” Indo terlihat bersemangat sekaligus cemas, tapi itu membuat Malay sedikit lega karena temannya sudah berubah banyak.

Battle Point [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang