Chapter 6

1K 103 2
                                    

Sean: Ayah, kupikir penyamaran mu sebenarnya agak payah.

Noah yang tiba di kediaman Gao Minghao, menghadapi sepasang mata yang mengintimidasi itu menarik putranya, melindungi.

"Apa yang kau mau!?" Tidak ada kelembutan dalam suaranya, ia terdengar seperti binatang kecil yang akhirnya terpojok; melakukan perlawanan paksa.

Gao Minghao sadar bahwa instingnya masih tajam seperti dulu. Sekeras apapun Noah berusaha menyamarkan diri, dia tetap tidak bisa menyembunyikan bau naga di tubuhnya. Sean, bocah ini memiliki hal yang sama dengannya, dan sisanya ia percayakan pada intuisi. Permata biru itu, dia mengenalinya dalam waktu singkat.

Hanya satu orang yang bisa begitu menyita perhatiannya, itu adalah Noah.

Menemukan perlawanan dari pria itu, Gao Minghao menolak untuk bergeming. Justru memaksakan senyum mengerikan di wajahnya.

Kamu yang memaksa aku memainkan peran mengerikan ini.

Satu alis terangkat dengan cara yang begitu licik, menatap penuh ke pasangan ayah-anak yang menyusut ke belakang sofa. "Bukankah Yang mulia dapat mengetahuinya dengan mudah, keinginanku?" Itu hanya kamu!

Menurutnya, jika seseorang menemukan fakta bahwa pangeran mahkota ternyata masih hidup, dan  menggunakan identitas lain. Ketika itu sampai pada Kaisar, bukankah dia(Noah) akan dihukum atas tuduhan penipuan?

Mungkin tidak begitu, tetapi bagaimana dengan Tuan Moore? Menyembunyikan kebenaran adalah kejahatan besar di Kekaisaran Great Nebula.

"Jangan! Gao Minghao, kamu tidak bisa melakukan ini. Tuan Moore tidak ada hubungannya dengan ini. Ini aku... salahku, maafkan aku. Jangan sakiti dia!" Bagaimanapun Tuan Moore merupakan penyelamatnya, dimana dia rela membiarkan Gao Minghao menggunakan ini untuk melawannya (Tn.M)?

Aku benar-benar tidak menduga, ketika mereka bertemu lagi, pria yang paling dia suka sebelumnya berubah menjadi begitu kejam. Menggunakan orang lain untuk mengancamnya.

Sebenarnya, Gao Minghao bisa terlihat jauh lebih kejam dari ini. Hanya saja, ketika memikirkan tentang pria di depannya ini, dia mau tak mau menyembunyikan sebagian besar kekejamannya.

Kenapa, kamulah yang membuatku gila. Jadi jangan salahkan aku membuatmu merasakan keputusasaan yang sama.

"Ayah!!!?" Teriakan si kecil berhasil menarik Gao Minghao kembali dari berbagai macam fantasi yang ada dikepalanya.

Gao Minghao mengangkat wajahnya untuk menemukan situasi Noah yang sedang tidak baik-baik saja. Nafas pria itu pendek, keringat halus muncul di dahinya, dan dia terlihat kesulitan bernafas sementara seluruh orangnya bergetar.

"Yang mulia? Apa yang terjadi?!!"

Dalam keadaan panik, Noah merasakan penglihatannya memudar. Sulit untuk bernafas apalagi mendengarkan ketakutan dua orang ini.

Serangan panik. Inilah jawaban yang bisa dia berikan. Penyakit lama yang sebenarnya sulit disembuhkan-untuknya. Ketika itu terjadi, Noah selalu tersiksa dengan perasaan tercekik, mual dan ketakutan ini.

Seluruh kekuatan Noah tampaknya dihabiskan untuk menstabilkan detak jantung yang cepat, lapisan tipis keringat menarik dahinga turun menutupi wajah. Dia pusing dan kesadarannya seakan tertarik ke jurang yang dalam. Dalam keadaan sekarat, dia masih bisa menggumamkan nama seseorang.

"G-gao Minghao..."

Sean tampaknya akrab dengan gejala ayahnya saat ini, bertindak cepat. "Menyingkirlah jika kamu tidak bisa membantu!" Pekik Sean membekukan orang. Baru kali ini Gao Minghao mengalami masalah, dibentak oleh putramu sendiri. Aaaah, dia merasa sia-sia.

[END] Melarikan Diri Usai Mencuri Benih Tuan NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang